Aplikasi Karya Anak Bangsa, SmarTErnak Bisa Pantau Hewan yang Sakit

Co-Founder and CEO DycodeX, Andri Yadi
Sumber :

VIVA – Kompetisi OpenVino yang diadakan PT Synnex Metrodata Indonesia (SMI) dan Intel, melahirkan beberapa solusi yang bisa mengatasi permasalahan sehari-hari. Para peserta terjaring melalui roadshow yang diadakan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya.

Pada Kamis, 22 Agustus 2019, adalah saatnya ke-12 finalis unjuk kebolehan di hadapan para juri. Kompetisi ini ditutup dengan pengumuman dari tiga developer lokal terbaik. Solusi SmarTErnak berhasil jadi juara pertama serta membawa pulang hadiah sebesar Rp50 juta.

Co-Founder and CEO DycodeX, Andri Yadi mengatakan, solusi SmarTErnak yang mereka ciptakan dibuat dengan tujuan membantu peternakan menengah ke besar. Untuk saat ini solusinya masih terbatas sapi, tapi bisa juga diperluas ke hewan lainnya.

"Jadi ada alat yang dipasangkan ke sapi, seperti wearable, itu 100 persen dibuat oleh orang Indonesia. Jadi kita bisa tahu kondisi sapi, keberadaannya, kesehatannya, pertumbuhannya sampai nafsu makan," katanya di Jakarta.

Tujuannya agar para peternak bisa lebih tahu produktivitas hewan ternaknya. Tidak hanya wearable, tersedia juga kamera yang dipasang di kandang. Alhasil hewan ternak yang tiba-tiba tidak ada di area yang sudah ditetapkan, bisa ketahuan oleh pemilik.

Data detailnya adalah pemilik ternak bisa tahu suhu tubuh sapi, estimasi berat badan, aktivitas sapi, dan bagaimana nafsu makannya. Dari data-data yang didapatkan itu bisa ketahuan kalau sapi itu produktif, atau malah sedang sakit.

Andri tidak menjual solusi itu, sistemnya disewakan per bulan, termasuk wearable, kamera dan cloud. Untuk memantaunya, tersedia aplikasi di iOS dan Android. Ke depan alat ini dimungkinkan digunakan untuk kuda, atau hewan liar yang ada di Taman Safari.