Spotify Ditinggal CMO dan Eksekutif Lainnya

Sebuah headseat berada di depan layar proyektor logo Spotify
Sumber :
  • REUTERS/Dado Ruvic

VIVA – Spotify ditinggal Chief Marketing Officer, Seth Farbman pada akhir bulan ini. Aplikasi musik tersebut telah ditinggal banyak eksekutifnya dari tahun lalu. 

Pihak perusahaan sendiri mengonfirmasi kepergian CMO mereka. CEO dan CoFounder Daniel Ek juga memberi pernyataan atas keluarnya Farbman.

"Kami ingin berterima kasih kepada Seth atas kreativitasnya, dedikasi dan kerja keras selama lebih tiga setengah tahun ini," ujar Daniel Ek, dilansir laman Variety, Minggu, 16 September 2018. 

Dia juga menambahkan bahwa Farbman telah memainkan peran penting dalam perusahaan. Mantan CMO Spotify itu telah membangun merek ke seluruh dunia dan juga membangun tim luar biasa untuk masa depan. 

Farbman bekerja untuk Spotify pada April 2015. Dia mengatakan saat datang ke perusahaannya untuk membangun organisasi marketing kelas dunia dan membangun merek Spotify sebagai pimpinan di dunia musik, budaya dan inovasi. Setelah sekian lama, mereka bisa mencapai tujuan itu. 

"Namun kami juga telah melakukan sesuatu yang hanya diimpikan oleh perusahaan kebanyakan, kami mengubah afinitas pengalaman Spotify kepada kecintaan pada brand. Saya punya kepercayaan diri pada tim yang kreatif dan capable," ujarnya. 

Telah banyak pegawai Spotify yang keluar. Termasuk para pegawai veteran yang meninggalkan perusahaan tahun lalu.  Para pegawai itu khususnya pergi setelah public listing Spotify yang dilakukan pada April lalu. 

Sebelum Farbman, ada nama Graham James yang pernah duduk di kursi Eksekutif Longtime Communication. Selain itu ada pula Global head of Creator Service Troy Carter, Global Head of Artist & Industry Partnerships Mark Williamson. 

Senior Marketing and Communications Angela Watts, and RapCaviar playlist curator Tuma Basa serta Global Head of Artist and Label Marketing Dave Rocco. (ase)