Cara Fintech Bikin Masyarakat Melek Keuangan

Ilustrasi investasi di era digital.
Sumber :
  • Imarticus

VIVA – Menurut penelitian Asian Development Bank atau ADB, Indonesia yang memiliki surplus demografi 265 juta jiwa mengalami kesenjangan inklusi keuangan dengan nilai sekitar US$57 miliar.

Sedangkan, masyarakat yang belum terlayani akses jasa dan produk keuangan sebesar 203 juta orang. Seperti diketahui, masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses ke perbankan dikarenakan banyak hal. Tak hanya soal edukasi tapi juga tantangan sosial.

Misalnya, tidak memiliki dokumen pendukung formal, kurang akses dan informasi produk kredit bank, dan ada juga yang malu pergi ke bank karena dianggap terlalu mewah.

Angka 203 juta orang dirasa masih cukup besar sehingga sangat penting untuk bisa menemukan solusi guna menarik para calon potensial itu untuk menjadi nasabah perbankan.

Salah satu jawabannya sudah pasti dengan teknologi guna mengedukasi mereka untuk memahami penggunaan pinjaman dan pembiayaan yang bertanggung jawab, termasuk cara mengatur keuangan pribadi dan keluarga.

“Masyarakat butuh melek keuangan. Memiliki kemampuan menganalisa dan memanfaatkan pengetahuan untuk membuat keputusan keuangan yang baik adalah keterampilan inti untuk berhasil di dunia saat ini," kata Presiden Direktur Finmas, Peter Lydian, dalam keterangannya, Rabu, 17 April 2019.

Ia mengaku Finmas bertujuan untuk membantu jutaan orang Indonesia membuka potensi keuangan mereka melalui pendekatan #SahabatFinansial yang didasarkan pada prinsip-prinsip tanggung jawab, keamanan, kenyamanan, dan keterjangkauan.

Lalu, bagaimana cara kita memilih sahabat finansial yang baik? Peter menjawab, dengan memilih yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pakai aplikasi pinjaman online yang aman dan nyaman serta terverifikasi. Yakin bahwa pinjaman bernilai manfaat dan untuk tujuan produktif.