Sinyal Masuk Filipina dan Malaysia, Gojek: Sebentar Lagi

Gojek meluncurkan logo baru
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – Perusahaan transportasi Gojek pernah gagal masuk Filipina karena terbentur oleh regulasi. Gojek terbentur dengan ketentuan kepemilikan utilitas publik atau industri tertentu minimal 60 persen harus dimiliki oleh warga lokal. Kini, Gojek memberikan sinyal mereka akan segera masuk ke sana. 

"Sebentar lagi ke Filipina. Siapa tahu ke Malaysia juga," ujar Kepala Eksekutif Grup Gojek, Nadiem Makarim di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin 22 Juli 2019.

Sayangnya, Nadiem tidak banyak bicara mengenai rencana ekspansi perusahaan di dua negara itu. Tapi yang pasti mereka memiliki niat untuk menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Kolega Nadiem juga masih irit kata soal ekspansi di dua negara tersebut. 

"Ekspansi ke Filipina dan Malaysia masih dalam tahap diskusi, saya enggak bisa komentar. Pokoknya untuk yang di Asia Tenggara masih dalam proses diskusi, masih dilihat tanggal mainnya," kata Co-Founder Gojek, Kevin Alwin. 

Gojek menjelaskan alasan mereka untuk melebarkan sayapnya keluar Tanah Air. Sebagai perusahaan teknologi yang sudah memiliki platform yang kuat, Gojek cukup percaya diri membuka pasar baru, yang memiliki peluang sangat terbuka. 

"Zaman dulu kita mikirnya solusi yang kita buat menarik sekali untuk negara berkembang. Tapi ternyata bukan hanya untuk Asia Tenggara saja, nanti mungkin bisa juga jadi solusi di tempat lain," ujar Presiden Gojek Grup, Andre Soelistyo. 

Salah satu unicorn lokal ini memang sedang gencar ekspansi ke Asia Tenggara dan siap untuk bersaing dengan Grab. Negara-negara yang telah mereka masuki adalah Singapura, Thailand, dan Vietnam.