6 Tanaman Pencegah Demam Berdarah, Penelitian Membuktikan

Tanaman Zodia (Evodia suaveolens)
Sumber :
  • Instagram/@wulugeni

VIVA – Sejumlah daerah ditetapkan sebagai wilayah kejadian luar biasa dengue fever atau demam berdarah dengue menyusul 115 orang meninggal dunia.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, sejak awal Januari 2019, kementerian tersebut menerima laporan sebanyak 12.240 orang terjangkit DBD di sejumlah daerah, meningkat bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya d Jakarta, angka kasus DBD terus melonjak dalam beberapa pekan terakhir sampai akhir Januari lalu. Di ibu kota, setidaknya ada 613 kasus. 

Kementerian Kesehatan menjelaskan, kasus DBD tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Ratusan kabupaten dan kota di 34 provinsi melapor mendeteksi kasus DBD.

Ujaran ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’ perlu dicermati. Untuk mencegah DBD, bisa dilakukan dengan memanfaatkan tanaman sekitar. Ada beberapa tanaman yang bisa menjadi pencegah DBD yang tentunya tak perlu biaya yang mahal: 

Zodia (Evodia suaveolens)

Tanaman ini memiliki aroma yang harum, terutama jika daunnya bergesekan saat ditiup angin. Aroma ini tidak disukai nyamuk. Tempatkan 1-2 pot dalam ruangan. Jangan terlalu banyak, belum tentu semua orang menyukai atau tahan terhadap aromanya.

Daun zodia mengandung zat linanool 46 persen dan apinene 13,25 persen yang sangat tidak disukai nyamuk. Bentuk dan warna tanaman zodia tidak kalah cantiknya dengan bunga Geranium. Di Papua, tanaman asli Indonesia ini menjadi andalan penduduk untuk mengusir nyamuk.

Geranium (Pelargonium sitrosa)

Tanaman ini sebenarnya bukan tanaman dalam rumah, tapi bisa dijadikan tanaman indoor untuk mengusir nyamuk. Tempatkan di dekat jendela sehingga aromanya terbawa angin mengarah ke dalam ruangan.

Kunci dari tanaman ini adalah kandungan aroma zat sitronella dan geraniol yang merupakan senyawa aromatik. 

Dalam buku Mengenal Lebih Dekat Tanaman Pengusir dan Pembasmi
Nyamuk, Jakarta: Agromedia,
Agus Kardinan menuliskan, senyawa geraniol mampu mengusir nyamuk karena baunya yang khas dan harum. Tumbuhan ini merupakan tanaman perdu berdaun hijau yang menyerupai jangkar dan tepi daun bergerigi.

Bunga Lavender (Lavandula latifolia)

Lavender termasuk dalam suku lamiaceae yang memiliki 25-30 spesies. Siti Marwati akademisi Universitas Negeri Yogyakarta dalam risetnya berjudul Pengenalan dan Pelatihan Budidaya Tumbuhan Anti Nyamuk di Kelompok PKK Kricak Kidul Tegalrejo Yogyakarta menuliskan, bunga ini telah lama dikenal sebagai anti nyamuk karena mengandung linalool
dan linalil asetat.

Penggunaan bunga levender untuk anti nyamuk adalah dengan cara meletakkan bunga maupun tanamannya di dalam ruangan. Bunga ini cukup mempunyai nilai ekonomis yaitu harga tanaman per polybag adalah Rp10.000 sampai Rp15.000 sehingga berpeluang untuk dibudidayakan.

Tapak dara (Catharanthus roseus)

Tanaman ini berkhasiat menjadi anti nyamuk dengan minyak atsiri yang dihasilkan. Dalam papernya, Eko Prasetio dari Universitas Muhammadiyah Surakarta menuliskan minyak yang dikenal sebagai Sitronella Oil ini mengandung dua senyawa kimia penting yakni Geraniol dan Sitronellol. 

Seperti yang dituliskan Eko Prasetio, Eduardo Cassel dalam Experiments and Modeling of theCymbopogon winterianus Essential Oil Extraction by Steam Distillation, mengatakan Geraniol termasuk racun kontak yang diduga bisa mempengaruhi ganglia (badan sel saraf) dari sistem saraf pusat serangga. Dengan kemampuan ini bisa membuat nyamuk lumpuh dan mengakibatkan kematian. 

Noviyanti dalam tulisannya dengan judul Efektivitas Ekstrak Bunga Belimbing Wuluh (Averrhoa blimbi L.) terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes aegypti menunjukkan, Sitronellol termasuk racun kontak yang punya kemampuan merusak membran sel dan membuat nyamuk kehilangan cairan secara terus menerus.

Sereh atau serai

Sereh wangi (Cymbopogon nardus) termasuk dalam suku rumput-rumputan. Agus Kardinan menuliskan, tanaman ini mempunyai aroma khas mengandung zat geraniol, metilheptenon, terpen-terpen, terpen-alkohol, asam-asam organik dan kandungan utama adalah sitronelal.

Sitronelal mempunyai sifat sebagai racun kontak yang dapat menyebabkan kematian akibat kekurangan cairan. Sitronelal bisanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan lotion pengusir nyamuk. 

Penelitian Suprianto dari MIPA Institut Pertanian Bogor dengan judul Potensi Ekstrak Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) sebagai Anti Streptococcus mutans menuliskan, komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup kompleks, namun komponen yang terpenting adalah sitronellal dan geraniol. Kadar komponen kimia penyusun utama minyak sereh wangi tidak tetap, dan tergantung oleh beberapa faktor. 

Daun sereh dapat langsung digunakan sebagai anti nyamuk dengan cara membakar tumbuhan ini secara langsung atau minyak sereh dapat dicampurkan pada pembuatan lilin aroma terapi.

Kemangi

Dalam tulisannya di buku Tumbuhan Berkhasiat untuk Kesehatan terbitan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara edisi 2017, peneliti menyebutkan kemangi punya kandungan zat eugenol dan apigenin fenkhona zat arginine. Aroma dari kemangi ini digunakan sebagai obat nyamuk.