Teknologi AI Diklaim Bisa Prediksi Kematian dan Serangan Jantung
- www.pixabay.com/geralt
VIVA – Artificial Intelligence (AI) disebutkan telah mampu melampaui kemampuan dokter dalam sejumlah bidang kesehatan. Salah satu contohnya, AI mampu mendeteksi kanker.
Dilansir dari BGR, Selasa, 14 Mei 2019, studi terbaru mengungkapkan AI juga mampu membuat prediksi kematian. Secara spesifik, AI membuat akurasi serangan jantung secara lebih baik dibanding individu atau ahli yang sudah terlatih.
Hasil penelitian tersebut dipresentasikan pada Konferensi Internasional Kardiologi Nuklir dan CT Scan Jantung. Tim peneliti menjelaskan bahwa sekarang ini manusia telah memasuki masa di mana ahli medis akan bekerja sama dengan sistem AI, untuk menangani masalah kesehatan.
Tim peneliti dipimpin oleh Luis Eduardo Juarez-Orozco yang berasal dari Turku PET Center di Finlandia. Mereka melatih mesin algoritma pembelajaran pada data set hampir 1000 pasien.
Data tersebut, yang membentang enam tahun untuk setiap pasien, mencakup lusinan variabel yang harus dicerna komputer untuk menarik korelasi antara kejadian kematian dan serangan jantung dengan data pada berbagai pembacaan jantung dan aliran darah.
"Algoritme secara progresif belajar dari daya dan setelah banyak putaran analisa, menemukan pola dimensi tinggi yang harus digunakan untuk secara efisien mengidentifikasi pasien dengan kejadian itu," ujar Juarez-Orozoc.
Hasil pembelajaran itu, dia mengatakan merupakan skor risiko individu. Prediksi skor itu secara signifikan lebih baik dari kebanyakan doktor untuk menetapkannya berdasarkan jumlah informasi yang dimiliki tiap pasien. Juarez-Orozco mengatakan dokter telah mengumpulkan banyak informasi tentang pasien, salah satu contohnya tentang nyeri dada.
"Kami menemukan machine learning bisa mengintegrasikan data tersebut dan secara akurat memprediksi risiko individual. Ini seharusnya bisa membuat kami mempersonalisasi pengobatan dan membuat hasil yang lebih baik untuk pasien," ujarnya. (ann)