BPPT Siap Produksi Alat Deteksi Dini Demam Berdarah Dengue

Kit diagnostik Demam Berdarah Dengue
Sumber :
  • Twitter/@BPPT_RI

VIVA – Demam berdarah merupakan salah satu permasalahan kesehatan yang harus mendapatkan perhatian serius. Salah satu kunci menurunkan angka kematian adalah dengan mendeteksi penyakit demam berdarah secara akurat dan cepat menggunakan perangkat deteksi yang mudah digunakan di seluruh pelosok tanah air dengan harga terjangkau.

Terkait hal tersebut, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan PT Kimia Farma (Persero) memproduksi dan mengomersialisasi Kit Rapid Test demam berdarah dengue (DBD).

Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian kerja sama yang diteken Kepala Pusat Pelayanan Teknologi BPPT Yenny Bachtiar dan Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma Andi Prazos, di Jakarta, Senin 17 Juni 2019.

Beberapa keunggulan purwarupa Kit Diagnostik ini adalah mampu mendeteksi dini infeksi DBD, memakai bahan baku antibodi monoklonal berdasarkan strain lokal Indonesia, spesimen dapat berupa darah, plasma, dan serum. Selain itu, solusi ini mudah digunakan, hasil dapat diperoleh dengan relatif cepat. tak memerlukan alat untuk penggunaannya, penyimpanan tidak memerlukan pendingin.

Ruang lingkup perjanjian kerja sama tersebut meliputi, optimasi produksi bahan baku dan produk kit rapid test DBD, uji fungsi dan pengurusan izin edar produk kit rapid test DBD, alih teknologi produksi bahan baku dan produk kit rapid test DBD, produksi dan komersialisasi produk kit rapid test DBD.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT Soni Solistia Wirawan menyampaikan, langlah ini merupakan momen penting bagi kedua pihak, untuk saling memperkuat komitmen dan bersinergi menghilirisasi hasil inovasi, karya anak bangsa yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas.

Inovasi teknologi kit rapid test demam berdarah dengue merupakan salah satu program Quick Win BPPT tahun 2019.

Soni mengatakan, Kepala BPPT sangat mengharapkan setelah penandatanganan kerja sama ini, langkah-langkah konkret tahapan hilirisasi dan komersialisasi dapat dilaksanakan dengan serius sesuai tahapan teknis dan target waktu yang telah ditetapkan, sebagai bentuk komitmen dan pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

Sementara Direktur Utama PT Kimia Farma Honesti Basyir mengapresiasi kerja sama yang telah ditandatangani ini serta mendukung kegiatan riset di Indonesia karena banyak sekali peluang yang ada. (ase)