Iran Punya 'Otak dan Saraf' Penangkal Serangan Siber AS dan Isarel

Ilustrasi serangan siber pada sistem komunikasi militer.
Sumber :
  • scmp.com

VIVA – Korps Garda Revolusi Islam, yang merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Iran, resmi meluncurkan sistem komunikasi taktis terbaru yang dikenal sebagai Sepehr-110.

Sistem komunikasi ini diklaim tetap dapat beroperasi meski mendapat serangan elektronik dan siber dari Amerika Serikat (AS) dan Israel.

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, mengatakan Sepehr-110 juga bisa dipakai sebagai pusat kontrol untuk berbagai infrastruktur militer yang dimliki militer negeri Mullah tersebut.

"Sistem komunikasi ini adalah 'otak dan saraf' militer Iran, yang dibuat dan dikembangkan di dalam negeri oleh Iranian Broadcasting Network, alias media massa milik pemerintah Iran. Sepehr-110 mampu memutus monopoli terkait pengembangan teknologi komunikasi masa kini," klaim Salami, seperti dikutip dari Sputniknews, Senin, 8 Juli 2019.

Lebih lanjut ia mengaku jika Sepehr-110 mampu memenuhi kebutuhan komunikasi para komandan militer pada tingkat taktis, operasional dan strategis, serta ketika beroperasi di berbagai kondisi operasional, baik darat, laut maupun udara.

"Sistem ini dapat dipasang pada peralatan militer dengan mentransmisikan data suara, gambar dan file data. Ini adalah terobosan teknologi yang kebal terhadap peretasan, penyadapan, gelombang radio dan elektromagnetik," tegas Salami.

Peluncuran Sepehr-110 ini terjadi kurang dari satu minggu setelah pengumuman Menteri Komunikasi Iran Javad Azari Jahromi bahwa AS telah berusaha melakukan serangan peretasan untuk melumpuhkan sistem peluncuran rudal Iran.

Menurut Jahromi, Iran menghadapi serangan siber setiap hari, di mana sekitar 33 juta serangan yang sama terjadi pada 2018. Iran juga telah menciptakan gudang teknologi senjata besar buatan sendiri selama bertahun-tahun akibat sanksi lebih dari empat dekade oleh AS dan Uni Eropa.