4 Akun Resmi Info Gempa-Tsunami, Follow Yuk Biar Tak Kena Hoax

Ilustrasi gelombang tsunami
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Informasi mengenai potensi gempa dan tsunami setinggi 20 meter di daerah Pantai Selatan Jawa membuat warga Cilacap resah. Sejumlah warganet mencuitkan pertanyaan mengenai kabar yang viral tersebut pada BMKG

Salah satunya akun Twitter atas nama Sizuka, "Monmaap ini saya warga Cilacap jarak rumah ke pantai cuma 500m aja warga sini semua panik, beberapa sudah ada yg mengungsi," diunggah pada 20 Juli 2019.

Kabar tentang potensi tsunami besar itu salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @makassar.iinfo pada Rabu, 17 Juli 2019. 

Menanggapi beredarnya informasi tersebut, Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, meminta kepada masyarakat agar tak khawatir terkait informasi tsunami karena adanya potensi gempa di Selatan Jawa.

Karena itu, masyarakat Cilacap dan sekitarnya tidak perlu takut. Tapi meski begitu, warga yang berada di pesisir pantai harus tetap mengedepankan sikap waspada.

"Tetapi kami meminta agar masyarakat tidak terlalu takut dan khawatir berlebihan, karena malah membuat tidak produktif dan mengganggu aktivitas kehidupan normal. Apalagi mengungsi, maka tidak perlu dilakukan, karena tidak ada dasar untuk melakukan pengungsian," kata Daryono kepada VIVAnews, Minggu 21 Juli 2019.

Sebagai abdi masyarakat yang aktif di dunia maya, Daryono juga mengunggah pernyataan senada di akun Twitter-nya. 

Terkait potensi gempa, BMKG telah mengakui bahwa Indonesia merupakan daerah yang rawan. Akan tetapi, belum ada sistem maupun teknologi yang mampu memprediksi gempa atau tsunami akan terjadi. 

Salah satu penyebab gempa bumi di Indonesia, dijelaskan Daryono, karena banyaknya sumber gempa di wilayah kita. "Kita ini kan punya enam zona tumbukan lempeng. Enam zona tumbukan lempeng itu kalau dirinci menjadi 16 zona megathrust, megathrust itu sumber gempa yang memiliki potensi gempa besar, tapi kapan terjadinya enggak ada yang tahu," ujar Daryono dalam sambungan telepon Selasa, 16 Juli 2019.

"(BMKG) Kalau posisi tahu, tapi kapan terjadinya tidak tahu. Jadi, itu berita bohong kalau sampai ada kejadian nanti malam akan gempa 7,0, besok tanggal sekian, itu bohong semua. Hoax itu. Karena belum ada teknologi yang bisa memprediksi dengan tepat gempa," ujarnya.

Sebagai lembaga yang bertugas menginformasikan cuaca dan gempa bumi, BMKG selama ini telah aktif di sejumlah platform media sosial. Untuk menghindari keragu-raguan terkait kabar bencana alam (yang tak jarang berupa hoax dan viral di medsos), merujuk kepada akun-akun BMKG sangat disarankan.

Akan tetapi, BMKG bukan satu-satunya. Kita juga dapat memperoleh info seputar bencana seperti gempa bumi dan tsunami dari akun-akun lain yang kredibel dan juga memiliki wewenang untuk menyebarluaskan pada masyarakat. VIVA merangkumnya untuk Anda, seperti berikut ini. 

1. @infoBMKG
BMKG hadir untuk menyampaikan informasi secara cepat di akun Twitter, Instagram, dan Facebook. Pastikan mengikuti akun yang telah memiliki tanda centang biru, tanda ini menyatakan akun itu resmi. 

2. @daryonoBMKG
Akun ini milik Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Daryono, yang tak kalah cepat menginformasikan seputar bencana gempa bumi dan tsunami. Daryono sangat aktif di Instagram, Twitter, dan Facebook.

3. @widjokongko
Selain dari BMKG, kita juga dapat memperoleh wawasan seputar gempa dan tsunami dari akun @widjokongko. WidjoKongko adalah peneliti tsunami di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

4. @BNPB_Indonesia
Akun ini milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana, yang salah satunya bertugas mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana, termasuk penanganan pengunsi. Hari ini baru saja mencuitkan link buku siaga bencana agar kita terhindar dari hoax. Buku ini dapat diunduh oleh masyarakat.

Agar kita tak menjadi korban informasi palsu dari pihak yang tak bertanggungjawab, akun-akun tersebut bisa menjadi rujukan.