Tak Lagi Pakai WhatsApp, Cara Baru Polri Kelola Informasi 34 Polda

Humas Polri tak lagi gunakan WhatsApp grup untuk koordinasi
Sumber :

VIVA – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini semakin cepat dengan hadirnya internet. Istilah-istilah seperti e-government, e-governance, big data, menuntut adanya profesionalisme dalam mengelola informasi.

Hal ini menjadi tantangan setiap lembaga, tak terkecuali Polri. Melihat situasi ini, Biro Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri membuat terobosan dengan menghadirkan Sistem Pengelolaan Informasi Terpadu (SPIT). 

Terobosan ini merujuk pada amanah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik yang membuktikan keseriusan pemerintah untuk membangun sistem pelayanan informasi publik yang berkualitas dan terpadu.

Ditambah lagi sesuai fungsinya, PID bertanggung jawab melakukan
penghimpunan, penataan, penyimpanan, pengelolaan dan pelayanan informasi serta pengelola dan penyampai dokumen yang dimiliki oleh badan publik, dalam hal ini Polri.

Mengenai SPIT, terobosan ini dimulai dengan usulan pengumpulan, produksi dan distribusi konten dari kewilayahan serta peningkatan skill dalam melakukan peliputan dan dokumentasi (inisiatif ataupun penugasan). Dilanjutkan dengan mendayagunakan server SPIT untuk mengelola konten utama media-media resmi Polri baik website, media sosial maupun media intern.

Mengenalkan sistem SPIT ini, PID Humas Polri menggelar pelatihan di Hotel GranDhika, Jakarta, pada 6-9 Agustus 2019.

Pelatihan ini mendapat sambutan baik dari Kadiv Humas Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal. Apalagi, PID menjadi sumber pengumpulan berbagai informasi Kepolisian yang nantinya akan disampaikan kepada publik. 

"Alhamdulillah Karo PID yang baru dan beberapa timnya menginisiasi pembentukan sistem baru yaitu SPIT. Ini untuk menjawab selama ini belum ada sistem terintegrasi untuk pengumpulan data, yang data itu bukan hanya terkumpul tapi juga dianalisa," kata Iqbal saat membuka pelatihan.

Data-data tersebut, kata Iqbal nantinya dikumpulkan dari 34 Polda. Setelah dianalisa, data itu disupervisi oleh konsultan. "Sehingga nanti penggunaannya Biro Penmas, Biro Penmas yang sampaikan ke publik. Sudah by system bukan by person lagi," katanya.

Informasi yang biasanya disampaikan melalui WhatsApp Group, lanjut Iqbal, kini sudah terpadu melalui sistem. "Dahsyatnya output daripada sistem ini sehingga nanti kita punya content center. Bisa kita lihat dari gadget di mana pun berada," katanya. 

Untuk itu, Iqbal berharap agar para peserta yang dikirim dari Satkernya bisa mengikuti pelatihan ini dengan serius. "Saya minta untuk serius jangan malu untuk bertanya, kritis, sehingga intisari yang didapat bisa dibawa ke wilayah masing-masing," ujarnya.

Mantan Wakapolda Jawa Timur itu menambahkan, pelatihan ini rencananya akan dilakukan secara berkala. "September (SPIT) sudah mulai (beroperasi)," katanya.