Buat Ibu Kota Baru di Kaltim, Telkomsel Sudah Persiapan Nih

Pemandangan Penajam Kalimantan Timur. Foto: Ig: @kaltimku
Sumber :

VIVA – Telkomsel terus menggelar infrastruktur telekomunikasi termasuk di luar Jawa. Salah satunya wilayah Kalimantan dan provinsi Kalimantan Timur yang kabarnya bakal jadi ibu kota baru Republik Indonesia. 

Di Pulau Kalimantan, Telkomsel memiliki lebih dari 17.800 Base Transceiver Station atau BTS. Sekitar 11.700 di antaranya BTS broadband dan telah menjangkau lebih dari 90 persen populasi di Kalimantan. 

Telkomsel juga telah menerapkan teknologi 4,9 G Massive Mimo lewat 4 BTS yang tersebar di Banjarmasin, Balikpapan, dan Tarakan. Teknologi akan memberikan kapasitas jaringan lebih besar dan memberikan kualitas layanan yang lebih baik. 

"Kami siap mengawal pemerintah menjadikan Pulau Kalimantan sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia di mana pun nantinya. Berbekal infrastruktur jaringan terdepan yang tersebar di seluruh pulau, Telkomsel akan terus melanjutkan pembangunan teknologi digital di Kalimantan sehingga siap mengadopsi ekosistem teknologi digital yang lengkap dan berkelanjutan," kata Direktur Utama Telkomsel, Emma Sri Martini dalam pernyataannya, Jumat, 23 Agustus 2019. 

Baca juga: Kendala 5G di Indonesia, Ternyata Ini

Di ibu kota nantinya, Telkomsel telah menyiapkan layanan telekomunikasi 5500 unit BTS yang di antaranya 3800 unit BTS broadband. Grapari di 18 titik juga telah disiapkan. 

Selain itu, Telkomsel menyiapkan Penopang Ibu kota dari 56 kota dan kabupaten di seluruh provinsi Kalimantan dengan infrastruktur jaringan dan layanan. 

Emma mengatakan dukungan Telkomsel terhadap ibu kota baru tersebut sejalan dengan komitmennya untuk terus mengakselerasi Indonesia. 

"Kami siap mengawal pemerintah menjadikan Pulau Kalimantan sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia di mana pun nantinya. Berbekal infrastruktur jaringan terdepan yang tersebar di seluruh pulau, Telkomsel akan terus melanjutkan pembangunan teknologi digital di Kalimantan sehingga siap mengadopsi ekosistem teknologi digital yang lengkap dan berkelanjutan," kata dia. (ann)