Duh, Asteroid 65 Ribu Kali Bom Hiroshima Lebih Berpeluang Tabrak Bumi

Ilustrasi Bumi ditabrak asteroid.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sebuah asteroid yang memiliki kekuatan 65 ribu kali bom nuklir Hiroshima berpotensi menabrak bumi. Mengingat dahsyatnya potensi kekuatan itu, batu antariksa tersebut dijuluki Apophis God of Chaos atau Dewa Kematian. Nama yang tersemat ini sesuai dengan karakteristiknya sebagai dewa jahat, penuh dengan kegelapan dan berhubungan dengan kehancuran Mesir kuno.

Dilansir dari situs Express, Senin 9 September 2019, batu antariksa ini memiliki lebar 370 meter dan berpotensi berada pada jalur yang bisa bertabrakan dengan Bumi. Beratnya ditaksir mencapai 27 miliar kilogram. Jika itu menghantam Bumi, ahli memperkirakan akan menimbulkan kawah selebar lebih dari satu mil dan kedalaman 518 meter.

Asteroid Dewa Kematian ini pertama kali ditemukan pada 2024. Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) khawatir asteroid itu akan menabrak Bumi pada 2029, meski peluangnya 2,7 persen. Tapi kemudian mereka mempelajari orbit Matahari dan sepertinya mereka memiliki penangkal Dewa Kematian tersebut.

Tapi tetap saja, NASA khawatir jika salah satu asteroid akan bertabrakan dengan Bumi pada 12 April 2068. Asteroid Dewa Kematian memiliki peluang satu dari 150 ribu asteroid yang akan datang pada tahun tersebut.

Baca juga yuk: Serang Yayasan Lentera Anak, Warganet: Ngerti Ora Son?

Jika tabrakan asteroid dengan Bumi berpotensi sedikit, bagaimana dengan kecelakaan pesawat? Penulis buku End Times, Bryan Walsh mengatakan, peluang asteroid Dewa Kematian menabrak Bumi pada abad berikutnya adalah 0,00089 persen pada tahun ini. Angka ini lebih tinggi dibanding potensi kecelakaan pesawat.

Sejak awal 2016 setidaknya sudah ada 12 bencana yang melibatkan maskapai penerbangan komersial, mengakibatkan 50 kematian. NASA akan mendekati lintasan asteroid ini untuk mempelajari jalur terbang batu antariksa tersebut.

"Apophis yang mendekati Bumi orbitnya akan berubah. Kami memiliki pendekatan yang bisa mengubah jalur asteroid, sehingga akan ia akan berputar," kata seorang astronom, Davide Farnocchia.