Mengapa Industri Kecantikan Semakin Bergairah?

Kim Kardashian.
Sumber :
  • Instagram.com/kimkardashian

Ketika penjualan sektor eceran secara umum lesu, pasar kecantikan terus tumbuh. Sepertinya, kita menjadi planet pecinta make-up dan perawatan kulit.

Tetapi siapa yang paling berpengaruh? Apa yang dimaksud dengan Korean beauty? Seberapa besar pendapatan micro-influencers? Dan produk manakah yang harus dimiliki dan yang laris saat ini?

Wartawan konsumen BBC, Samantha Fenwick, berusaha menemukan jawabannya.

1. Industri kecantikan tumbuh pesat dalam dua tahun terakhir


(Vlogging kecantikan dapat menjadi usaha besar. - Getty Images)

Pada tahun 2018, nilai pasarnya mencapai Rp243 triliun. Lonjakan penjualan terutama didorong orang yang berpengaruh atau influencers di media sosial.

Selebritas internet ini menaruh cara memakai make-up di jaringan media sosial, foto di Instagram, video di YouTube, memperlihatkan bagaimana menggunakan make-up dan menciptakan gaya tertentu. Mereka sering kali mendukung produk yang mereka pakai dan kadang-kadang mengecam produk yang tidak disukai.

2. Siapa yang memengaruhi kecantikan?


(Selebritias daring seperti Jeffree Star mendorong penjualan make-up. - Getty Images)

Salah satu influencer kecantikan paling populer adalah Jeffree Star di Los Angeles. Majalah Forbes memperkirakan Jeffree mendapatkan Rp261 miliar pada tahun 2018 dari YouTube. Dia adalah salah satu bintang media sosial yang dibayar paling tinggi.

Jeffree bergabung ke YouTube pada tahun 2006 setelah menjadi orang yang paling banyak diikuti di My Space. Dia mulai mengunggah cara memakai make-up dan dengan cepat menjadi terkenal karena penampilan dramatisnya. Dia sekarang memiliki produk make-upnya sendiri.

Forbes memperkirakan dia berpenghasilan US$100 juta atau Rp1,4 triliun dalam setahun dan dalam serangkaian tweet baru-baru ini, Jeffree mengatakan sebuah, perusahan baru saja menawarkan US$165.000 atau Rp2,3 miliar untuk menggunakan salah satu produk mereka di videonya.

3. Dukungan selebriti AS


(Dukungan selebriti besar seperti Kim Kardashian West sangat meningkatkan tingkat penjualan. - Getty Images)

Penelitian yang dilakukan analis konsumen BBC mengisyaratkan 82 persen konsumen Inggris mengatakan tidak selalu jelas apakah seorang influencer dibayar untuk mempromosikan sebuah produk.

Survei pada lebih 1.000 orang yang berbelanja juga menemukan 54 persen pembeli produk kecantikan usia 18-34 tahun dipengaruhi dukungan selebriti media sosial.

4. Berapa penghasilan micro-influencer?


(MMMMitchell memiliki 800.000 pengikut. - BBC)

Tetapi bukan hanya orang yang berpengaruh dengan jutaan pengikut yang dapat mendapatkan uang dari media sosial, micro-influencers juga dapat berpenghasilan besar. Ahli make-up Inggris, MMMMitchell muncul di video Jeffree Star dan mendapatkan 100.000 pengikut di Instragram dalam semalam.

Dia sekarang mempunyai 800.000 pengikut dan dikirimkan make-up dari ratusan merek kecantikan dengan harapan dia kan memakainya pada videonya. "Saya didekati semakin banyak perusahaan untuk bekerja sama dengan mereka," kata MMMMitchell.

"Semakin banyak pengikut Anda, semakin banyak pintu terbuka, dan itu semakin mendorong saya untuk meningkatkan jumlah pengikut. Saya bekerja sangat keras untuk menumbuhkan kepercayaan para pengikut saya,” ucapnya.

5. Instagram mengubah make-up sehari-hari


(Bobbi Brown masih mempercayai ‘lebih sedikit adalah lebih banyak’. - Getty Images)

Seniman make-up media sosial mempromosikan pemakaian make-up tebal. Tetapi make-up artist terkenal, Bobbi Brown, yang menjual mereknya sendiri pada tahun 2016, mengatakan, ini kemungkinan bukanlah hal yang paling baik.

Sulit untuk terlihat bagus saat menggunakan make-up tebal, kecuali Anda sangat terampil dan berada di bawah cahaya yang tepat setiap waktu. "Cahaya alamiah tidak pandang bulu," kata Bobbi.

Bobbi sendiri masih lebih menyukai teori mengenakan lebih sedikit make-up dan gaya alami.

6. Produk perawatan kulit yang laku keras


(Tidak selalu berlebihan dan gemerlap - produk perawatan kulit dasar. - Getty Images)

Kemungkinan pandangan Bobbi Brown dengan pengalaman hampir 30 tahun dan delapan buku karangannya memang benar.

Adalah suatu kenyataan bahwa dalam beberapa tahun terakhir kecenderungannya adalah memakai make-up tebal, tetapi pada saat yang sama, penjualan produk perawatan kulit yang menjanjikan kecantikan lewat kulit yang bersih dan alami juga semakin populer.

Merek perawatan kulit The Ordinary menjadi salah satu yang paling digemari, dan mereka menjual perawatan kulit dasar dengan harga di bawah merek mewah.

7. Kecantikan Korea menjadi kecenderungan besar


(Korean Beauty atau K-Beauty mempromosikan kulit bersih dan berseri dengan make-up tipis. - Getty Images)

Kecantikan Korea atau Korean Beauty (K-Beauty) mempromosikan kulit yang bersih dan berseri dan menjadi kecenderungan besar di antara konsumen kecantikan Barat. Hal ini dimulai di Korea Selatan, di mana orang, sebagian besar perempuan, diajarkan sejak kecil untuk merawat kulitnya, agar terlihat baik dan sehat sehingga tidak perlu memakai make-up.

Kebanyakan produk K-beauty adalah bagian dari 12 langkah yang melibatkan serum, minyak, acid dan masker wajah.

Menurut pengamat eceran MinteI, industi kecantikan Korea Selatan diperkirakan senilai US$13 miliar atau Rp182 triliun di tahun 2017 dan terus memperbarui diri.

Apakah Anda sudah pernah melihat masker lembaran yang banyak ditemukan di berbagai toko dunia? Itu adalah bagian penting dari K-beauty.

8. Keberlangsungan


(Seberapa banyak bungkus yang diperlukan? - Getty Images)

Jadi bagaimana kecenderungan kecantikan tahun 2019?

Industri kosmetik dan kecantikan terkenal banyak menggunakan bungkus plastik, selain karton tidak berguna yang digunakan untuk mempromosikan merek tersebut dalam kotak dan bungkusan cantik.

"Merek-merek dihadapkan pada orang-orang yang mengamati mereka, untuk mengetahui apakah mereka ramah lingkungan," kata Contributing Beauty Editor, majalah Vogue, Funmi Fetto.

Sejak lama perusahaan kosmetik tertinggal dalam hal ini dan Fetto mengatakan, "Mereka perlu memastikan bahwa mereka bersih dan mendukung keberlangsungan."

9. Produk menjadi semakin pribadi


(Tidak ada warna kulit yang sama, jadi mengapa satu jenis foundation harus cocok untuk semua orang? - Getty Images)

Zaman make-up satu macam sudah berlalu. Sekarang Anda menyaksikan produksi yang lebih pribadi, apakah itu parfum, membuat susunan eye shadow sendiri atau pun foundation.

Salah satu alasan perusahaan kecantikan mendorong teknologi foundation yang lebih pribadi adalah agar mereka dapat memenuhi kebutuhan semua jenis warna kulit. Ini adalah masalah yang sudah lama ada dan akhirnya ditangani industri.

Tahun ini, make-up Fenty Beauty, sebuah merek baru yang diluncurkan bintang pop Rihanna, mendapatkan banyak perhatian karena nuansa warna luas yang ditawarkan. Di pasar saat ini, jika sebuah perusahaan meluncurkan sebuah rangkaian produk yang tidak memenuhi kebutuhan semua warna kulit, mereka akan dikecam keras karena tidak merangkul semuanya.

Perusahan seperti L’Oreal sekarang mengatakan bahwa menyediakan begitu banyak warna foundation di raknya adalah hal yang sulit dilakukan. Tetapi ini adalah sebuah masalah yang mereka harapkan dapat diatasi dengan memberikan layanan foundation yang lebih pribadi. (ldp)