Padukan Batik Kawung dan Busana Muslim, Desainer ini Untung Rp700 Juta

Ramadan Ramadan Runaway 2020 yang digelar pada 16 Mei - 9 Juni 2019 di Kota Kas
Sumber :
  • VIVA/Bimo Fudrika

VIVA – Desainer batik Sugeng Waskito berhasil meraup keuntungan sekitar Rp700 juta selama memamerkan karyanya di Ramadan Runaway 2020 yang digelar pada 16 Mei - 9 Juni 2019 di Kota Kasablanka Mal, Jakarta. 

Pada kesempatan itu, ia memadukan motif batik Kawung dengan beragam potongan muslim. Saat penutupan pameran, Sugeng menampilkan batik 9 koleksi yang terdiri dari 6 busana muslim untuk wanita dan 3 untuk pria. 

"Temanya Zamrud Khatulistiwa, itu inspirasinya dari Wastra batik Kawung, dipadukan dengan ciri khas Gee Batik yang cenderung abstrak," ungkap Sugeng saat ditemui di Kota Kasablanka, Minggu 9 Juni 2019. 

Ia mengungkapkan, batik Kawung merupakan batik khas keraton Yogyakarta yang biasa digunakan oleh para raja. Sugeng sengaja mengangkat batik ini agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. 

"Untuk warnanya batik tradisional itu memang dasarnya hitam putih dan coklat. Kalau siluetnya memang simpel, karena motifnya sudah ramai. Jadi yang kita tonjolkan ialah motifnya," ungkapnya. 

Proses pembuatannya memakan waktu hingga kurang lebih tiga bulan. Waktu tersebut karena semua proses membatik masih menggunakan batik tulis dan dibuat secara tradisional. Sedangkan bahan dasarnya menggunakan kain sutra. 

"Makanya kiya minimal Rp6,5 juta karena itu batik tulis dan dari sutra. Kalau yang paling mahal itu berkisar antara Rp17 juta hingga Rp23 juta," kata Sugeng. 

Selain karya Sugeng, pada penutupan kali ini juga menghadirkan beberapa desainer internasional seperti Aziza Filali Baba dari Maroko, Raja Rezza dari Malaysia, Mac Taug dari Filipina. (ren)