Tren Menyewa Gedung Pesta Kini Meningkat

Pasangan menikah.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Perkembangan start-up (perintis baru) belakangan mendorong tersedianya kebutuhan ruang kerja yang efisien, fleksibel dan murah. Apalagi bagi para milenial, bekerja saat ini tidak melulu harus duduk seharian di kantor. Lokasi kerja pun kini bisa di mana saja.

Masyarakat Indonesia dalam menyewa gedung pesta tersebut tentu saja memicu bermunculannya kebutuhan ruang untuk Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) dan berbagai event khusus. Bahkan konsep pernikahan, ulang tahun dan acara sosial juga memicu pemenuhan kebutuhan ruang, ballroom hingga function room.

Director Culture Royale Indonesia Derrick Buntaran menyebut bahwa pertumbuhan venue tersebut di Jakarta terutama di kawasan central business distrik meningkat. 

“Pertumbuhan venue di Jakarta ini cukup tinggi, terutama di kawasan grade A seperti CBD, disarankan setiap gedung membuat ballroom dengan alasan salah satunya efisiensi waktu karena Jakarta macet,” kata dia dalam jumpa pers Samisara Grand Ballroom and function room di Kuningan Jakarta Selatan, Rabu 13 Maret 2019.

Bukan hanya gedung perkantoran, menurut dia, pertumbuhan hotel bintang lima dan coworking space yang menyediakan ballroom dan fungction hall meningkat. 

“Tiga sampai lima tahun ke belakang ini pertumbuhan hotel bintang lima sangat banyak. Dan pertumbuhan venue dan meeting space atau ballroom juga meningkat,” jelas dia.

Meski meningkat, kata dia, masih banyak warga Jakarta khususnya yang mempertimbangkan banyak hal untuk menyewa ruangan khusus seperti itu. Dia menyebut fasilitas dan layanan prima menjadi critical success dari core bisnis ini. Sebut saja fasilitas pantry, atau kitchen dan service koridor. Selain itu, yang juga penting adalah ketersediaan lahan parkir bagi para tamu, mengingat masyarakat Jakarta yang masih menggunakan kendaraan pribadi.

“Tidak bisa dimungkiri bahwa kesiapan transportasi umum kita belum siap sepenuhnya. Dan orang masih mengandalkan kendaraan pribadi untuk menjangkau suatu tempat. Parkir menjadi basic requirement mengingat tidak semua venue menyediakan tempat parkir yang luas,” kata dia.

Selain itu, kondisi ruangan yang sejuk juga menjadi pertimbangan lainnya seseorang dalam memilih function room dan ballroom, mengingat udara Jakarta kata Derrick, yang memiliki suhu rata-rata di atas 30 derajat. Dan tidak ketinggalan pengalaman makan makanan enak yang bisa dibagikan ke orang lain. 

“Kalau AC enggak dingin, kemudian lobby-nya private atau enggak atau begitu sampai langsung lift untuk menuju lokasi. Tidak dimungkiri bahwa masih banyak lokasi yang berbarengan dengan publik lainnya,” jelas dia. 

Dia melanjutkan beberapa kriteria itu, Samisara The Grand Ballroom and Function Room hadir memenuhi kebutuhan tersebut dengan menyediakan berbagai pilihan ruangan. 

Selling point kami adalah rasa dan service. Kami berpengalaman di food and beverage dan kru kami yang berpengalaman. Service kami bintang lima dengan harga kompetitif dengan hotel bintang lima dj Jakarta,” jelas dia. 

Beberapa contoh, dia menjelaskan bahwa Samisara ini memiliki lobby dan lift private. Selain itu, pihaknya juga memiliki dapur panglima dan Culture Royale Indonesia yang merupakan jasa katering premium yang dipercaya menangani katering untuk event Indoensia Monitary Fund (IMF) World Bank di Nusa Dua Bali tahun lalu. Dan gala dinner pada APEC tiga tahun lalu. 

Pihaknya juga memiliki grand ballroom yang memiliki kapasitas daya tampung sebesar 1.500 tamu serta tiga function room dengan kapasitas maksimal masing-masing sebanyak 60 orang. Ada juga dua ruangan VIP mewah berukuran 5,30x4,50m2. Dia menyebut, untuk sewa ballroom sendiri dipatok sebesar Rp250 juta/nett pada weekend dan Rp 160 juta untuk weekdays. (rna)