Wanita Obesitas Berhasil Pangkas Separuh Bobot Tubuh dalam Setahun

Aisyah Machfud
Sumber :
  • Caters News Agency

VIVA – Demi mendapatkan kehidupan terbaik dan bisa berkeliling dunia dengan percaya diri, seorang wanita yang menyebut dirinya penggila makanan cepat saji KFC dengan berat badan mencapai 131 kilogram (kg) berhasil memangkas separuh berat badannya dalam satu tahun.

Hingga dua tahun lalu, Aisyah Machfud, perawat berusia 30 tahun asal Australia, masih suka mengonsumsi makanan cepat saji hingga 2.000 kalori secara diam-diam. Itu dilakukan demi memenuhi kecanduannya akan makanan tak sehat tersebut.

Terlanjur menjadi pengila makanan, Machfud mengaku tidak pernah melewati KFC tanpa memesan satu menu dan makan banyak keripik, cokelat, dan donat. Tapi, saat di hadapan teman-temannya, keluarga, dan rekan kerjanya ia menutupi kebiasaan buruk itu dengan memperlihatkan pilihan makanan yang sehat.

Kecanduan makanan membuat berat badannya membengkak, dan semua pakaiannya memiliki ukuran yang super besar. Tapi, kini Machfud bisa merasa lebih ringan dengan berat badannya yang turun sebanyak 65 kg, ukuran bajunya pun ikut menyusut.

Mengalami bullying sejak kecil karena berat badannya, ukuran tubuh Machfud terus membesar pada awal usia 20-an. Kondisi itu diperparah dengan meninggalnya sang ayah dan trauma hubungan yang tak sehat.

"Ayah saya meninggal di tahun 2008 setelah didiagnosis Alzheimer. Selama dua tahun sebelum meninggal, dia tidak ingat siapa saya, itu sangat menyedihkan," ujar Machfud seperti dikutip dari Daily Mail.

Ia mengatakan bahwa makanan menjadi caranya mengatasi kesedihan. Machfud mengaku, makan menjadi aktivitas yang seperti terjadi dengan sendirinya. Ia bahkan tidak menyukai makanannya, tapi membuat makan menjadi cara membuat emosinya mati rasa.

Dari luar, Machfud tampak seperti menjalani pola makan sehat. Ia akan berhati-hati dalam memasak makanan yang sehat di depan keluarganya dan pasangannya, dan memilih salad di hadapan rekan-rekannya di tempat kerja.

"Apa yang mereka tidak lihat adalah jumlah makanan yang saya lahap saat sendiri di mobil atau kamar saat sendiri di rumah. Itu rahasia memalukan saya," ucapnya.

Machfud mengaku langsung ingin makan begitu bangun tidur. Ia akan meraih sekantong keripik, sebatang cokelat, atau donat yang diletakkan di dekatnya.

Ia bahkan makan KFC setiap hari, pilihannya adalah burger dengan kalori dua kali lipat serta kentang goreng ukuran besar, kentang dan saus, tiga sayap ayam, dan sekaleng Pepsi.

Akibat obesitas kronis, Machfud menjadi kesulitan melakukan tugasnya sebagai perawat dan membuatnya kehilangan percaya diri dalam memberikan saran kesehatan pada pasien karena ukuran tubuhnya. Selain itu, meski mengaku suka bepergian, Machfud sering merasa cemas naik pesawat karena malu saat kesulitan duduk di bangku penumpang.

"Saya melihat semua orang berdoa agar saya tidak duduk di sebelah mereka. Saya bisa menyenggol siapa saja saat berjalan di koridor. Saya juga selalu meminta penambah sabuk pengaman, dan semua orang melihat ke arah saya," tutur Machfud.

Puncak dari penurunan berat badannya yang dramatis terjadi pada tahun 2016 saat ibunya meninggal dunia. Selama bertahun-tahun ibunya berjuang menghadapi penyakit neurologis.

Setelah mencoba semua jenis diet yang ada, Machfud memutuskan untuk melakukan operasi lengan lambung. Sejak operasi itu, ia berhasil memangkas bobotnya separuh bobot tubuhnya dalam setahun.

Sekarang Machfud rutin ke gym tiga kali seminggu. Fokus latihannya adalah beban, dan menjalani diet rendah karbohidrat dan tinggi protein yang penuh dengan sayuran dan daging tanpa lemak.

Dengan berat badannya yang 66 kg saat ini, Machfud bisa mengejar passion barunya untuk bepergian. Ia sudah melakukan traveling ke Eropa dan mengunjungi berbagai negara lainnya mulai dari Indonesia hingga Bolivia.

"Sekarang saya bisa benar-benar aktif dan mengeksplorasi alam yang sebelumnya tidak mampu saya lakukan karena berat badan saya. Saya sudah mendaki piramida, menjelajahi gua-gua, dan reruntuhan kuno, dan bahkan melakukan skydiving di Meksiko. Saya sudah snorkeling di Thailand, dan mendaki di Kolumbia," ujar Machfud. (ren)