William Pernah Tolak Jadi Raja, Harry Siap Gantikan

Pangeran WIlliam
Sumber :
  • Instagram/@KensingtonRoyal

VIVA – Pangeran William banyak mendapat pujian karena menjadi contoh sempurna calon penerus kerajaan Inggris. Tapi, ia ternyata tak selalu siap menggunakan mahkota.

Saat masih remaja, William yang kini berusia 37 tahun dikabarkan pernah mengatakan kepada ibunya bahwa ia tidak ingin menjadi raja. Sementara adiknya, Harry berkata siap maju dan menggantikan peran kakaknya.

Dikutip dari laman Daily Mail, dalam sebuah program dokumenter, Jeremy Paxman mengenang Diana pernah berbicara mengenai perasaan putranya ketika makan siang berdua di Istana Kenshington.

"Kami bicara mengenai anak-anak kami dan dia mengatakan bahwa William sering mengatakan padanya tidak ingin menjadi raja, sedangkan Harry akan berkata, 'Jika kau tidak mau pekerjaan itu, aku yang akan mengambilnya'," kata Paxman.

Adapun Pangeran William berada di urutan kedua pewaris takhta Inggris setelah ayahnya, Pangeran Charles. Sementara di urutan ketiga, ada Pangeran George, berikutnya Putri Charlotte dan di urutan kelima, Pangeran Louis.

Sedangkan Pangeran Harry, ada di urutan keenam pewaris takhta Kerajaan Inggris. Pangeran William akan menjadi raja jika ayahnya mangkat.

Presenter itu juga menggambarkan bagaimana Diana terlihat cukup kesepian dan menyebut istana, di mana Diana tinggal dengan kedua putranya sebagai 'penjara'.

"Diana mengatakan, itu bukan penjara sepenuhnya, Jeremy. Lebih seperti Coronation Street kelas atas. Saat kami keluar, kau akan melihat semua tirai terangkat," ujar Paxman.

Pernyataan itu keluar pada bagian kedua dari Documentary Paxman on the Queen's Children di Channel 5. Seri dua bagian memperlihatkan bagaimana jurnalis itu mengeksplorasi kehidupan Charles, Anne, Andrew, dan Edward dalam dua episode.

Program itu juga melihat ke dalam kehidupan orang-orang yang mereka nikahi, termasuk mendiang Putri Diana. Dalam episode pertama terungkap bahwa pendekatan yang dilakukan Diana membuatnya menjadi populer di kalangan publik Inggris. Hal ini ternyata menimbulkan rasa cemburu, termasuk dari Putri Anne.

Kepada Paxman, Richard Kay dari Daily Mail mengakui bahwa Diana dan Putri Anne tidak akur. "Aku ingat Diana pernah berkata, 'Jika Anne ada di sana, aku pergi', karena biasanya Anne memotong ucapannya," ujar Kay.

Paxman menjelaskan, hal itu dilakukan Anne lantaran dia merasa dikalahkan oleh Diana. Putri Anne merasa Diana membuatnya terlihat sulit dijangkau. Seperti diketahui, Putri Anne tidak pernah mau berjabat tangan ke publik, dengan alasan patuh pada tradisi kerajaan.