Kontroversial, Dosen Tugasi Mahasiswa Cari 1000 Teman Baru di Medsos

Ilustrasi dosen mengajar mahasiswa.
Sumber :
  • Instagram/gang5al

VIVA – Seorang profesor universitas di China memicu perdebatan panas di dunia maya karena memberikan tugas tak biasa kepada para mahasiswanya. Ia meminta mereka mengumpulkan 1.667 teman di WeChat, jejaring sosial paling poluler di China, agar mendapat nilai A+.

Tugas tersebut diberikan kepada mahasiswa yang mengambil kelas Online dan Media Baru di Henan University of Economics and Law. Mereka harus menambah 1.001 teman baru di WeChat agar mendapat skor 60 dari 100. Semakin banyak teman yang mereka dapat dari nilai kesepakatan itu, akan semakin tinggi skor yang didapat. Mereka yang bisa mendapat setidaknya 1.667 teman baru akan dijamin mendapat A+.

Meski sebagian mahasiswa, terutama yang sangat introvert, mengeluhkan kalau tugas ini terlalu sulit, fakultas membela kolega mereka dan menjelaskan kalau tugas itu dapat mempersiapkan para pemuda tersebut ke kehidupan nyata.

"Ini tugas yang sulit. Saya hanya punya sekitar 100 teman di WeChat. Sebagian besar dari kami frustasi dan khawatir kami tidak bisa menambah banyak teman," ungkap salah satu mahasiswa kepada Pear Video seperti dikutip laman Oddity Central.

Sementara mahasiswa lainnya mengeluhkan kalau profesor tidak menawarkan tugas alternatif dan nilai dari tugas ini merupakan 30 persen dari nilai akhir mereka di mata kuliah tersebut. Hal yang lebih buruk, tugas ini diberikan pada 10 Maret dan mahasiswa hanya punya waktu dua pekan untuk menyelesaikannya.

"Tugas ini berasal dari modul inti di dalam mata kuliah. Yang kami inginkan adalah setelah tugas ini, saat para mahasiswa mencari pekerjaan, mereka memiliki keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk operasi media sosial sejenis ini," ujar profesor di universitas tersebut.

Tugas yang diributkan itu kemudian diunggah di Weibo, Twitter versi China, dan langsung menjadi viral. Kiriman tersebut memancing perdebatan panas di media sosial. Beberapa orang mendukung si profesor, mengatakan kalau tugas tersebut 'masuk akal', sementara warganet lainnya mengklaim itu bisa dipahami kalau saja mata kuliah itu adalah pemasaran. (hd)