Incar Konsumen Milenial, Wanita Ini Jual Dendeng Kekinian

Arba Maulina Rasyida
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adinda Permatasari

VIVA – Meski dendeng adalah salah satu makanan yang banyak dikenal di Indonesia, tapi penganan ini identik sebagai lauk untuk makan siang atau malam. Namun, di tangan Arba Maulina Rasyida, dendeng disulapnya menjadi camilan bergizi untuk generasi milenial.

Dendeng khas Yogyakarta sebenarnya sudah menjadi menu andalan keluarga Arba yang diwariskan oleh neneknya. Bahkan dahulu sang nenek juga berjualan dendeng, namun karena tak ada yang meneruskan, usaha itu pun terhenti.

Hingga kemudian Arba tergerak untuk mempopulerkan lagi dendeng dengan resep yang sama dari neneknya. Bedanya, ia mengolah dendeng menjadi camilan siap santap yang mudah dibawa ke mana-mana. Usahanya pun berbuah manis ketika pada tahun 2018, ia masuk nominasi Bekraf Food Startup Indonesia.

Arba menjual produk bernama Raden Dendeng itu secara online. Namun, kini ia juga menjualnya di beberapa toko oleh-oleh di Yogyakarta.

"Produksi sebulan bisa 80 kilogram daging, hasilnya 800 pack. Sebulan bisa terjual 300 pack," kata Arba kepada VIVA di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Tak hanya daging sapi, Arba juga memproduksi dendeng ayam. Ada dua varian rasa, manis dan pedas. Nilai keunikan pada dendengnya adalah bumbu ketumbar yang kuat.

Semua pengolahan produk Raden Dendeng menggunakan mesin untuk meminimalkan kontaminasi. Meski tanpa pengawet, dendeng buatan Arba bisa tahan hingga enam bulan. Harganya juga sangat terjangkau, yaitu Rp3.000 untuk dendeng ayam dan Rp10 ribu untuk dendeng sapi. Sementara dendeng sapi ukuran 100 gram memiliki harga Rp35 ribu.

"Misinya adalah rebranding dendeng dengan kemasan menarik supaya generasi milenial tertarik makan dendeng sebagai sumber protein yang bagus," ujar Arba.

Selain dendeng, Arba juga membuat berbagai olahan sambal khas Indonesia. Sambal yang kini tengah diproduksinya adalah sambal pelalah khas Lombok yang terkenal dengan terasi dan rasa pedasnya, serta sambal matah.