Pelaut Tunanetra Berhasil Berlayar Menyeberang Samudera Pasifik

Iwamoto, pelaut tuna netra berhasil menyeberang Samudera Pasifik.
Sumber :
  • Image via GoFundMe / Mitsuhiro Iwamoto

VIVA – Meski dengan keterbatasan matanya yang tak bisa melihat, namun seorang pelaut asal Jepang berhasil mengarungi Samudera Pasifik dalam waktu dua bulan.

Pelaut bernama Mitsuhiro Iwamoto, 52 tahun, yang berada di San Diego, memulai pelayarannya pada 24 Februari dari kota tersebut. Ia membawa yacht berukuran 12 meter bernama Dream Weaver.

Dia melakukan perjalanan sejauh 14.000 kilometer ditemani oleh seorang berkebangsaan Amerika Serikat yang bisa melihat, Douglas Smith. Dialah yang memberikan panduan verbal pada Iwamoto.

Menurut laporan Asahi Shimbun, lewat pukul 09.00 waktu setempat, pada hari Sabtu, mereka tiba di pelabuhan Iwaki di Fukushima. Dengan demikian, keduanya berhasil menyelesaikan perjalanan 55 hari mereka tanpa berhenti.

Dilansir laman Nextshark pada Jumat, 26 April 2019, ini bukan pertama kali Iwamoto mencoba menyeberangi Samudera Pasifik. Percobaan pertamanya dilakukan bersama seorang pria Jepang di tahun 2013.

Namun, perjalanan yang dimulai dari arah berlawanan, yakni Fukushima ke San Diego, berakhir gagal karena kapalnya menabrak paus dan tenggelam. Pasukan Pertahanan Jepang pun dikerahkan untuk menolong Iwamoto dan rekan pelautnya.

Sebagai persiapan untuk percobaan keduanya, Iwamoto berpartisipasi dalam ajang triathlon, berharap bisa membiasakan dirinya untuk berenang di lautan.

Pada Sabtu itu, ia pun berhasil menyelesaikan pelayaran tanpa hentinya.

"Saya tidak menyerah dan saya mewujudkan sebuah mimpi. Saya adalah orang paling bahagia di dunia," ujar Iwamoto dikutip Kyodo News.

Menurut Japanese Blind Sailing Association, Iwamoto menjadi pelaut tunanetra pertama yang menyeberangi Samudera Pasifik tanpa berhenti.

Selain dari pencapaian pribadinya, dia juga melakukan perjalanan ini untuk menggalang dana sebagai donasi dan upaya mencegah kebutaan pada anak-anak.

"Kami menjalani pelayaran ini tidak hanya untuk pencapaian pribadi, tapi juga untuk mengirim pesan bahwa apa pun bisa dicapai saat orang-orang bersatu," tulis Iwamoto dalam situsnya.

Sementara itu, Smith yang tidak memiliki pengalaman berlayar sebelumnya, ikut bergabung bersama Iwamoto karena terinspirasi oleh kisahnya. (tsy)