Cerita Eks Pelayan Jadi Trader Sukses hingga Bisa Hidup Mewah

Anna Reynolds
Sumber :
  • Sanity Marketing

VIVA – Anna Reynolds berhasil mengubah hidupnya melalui bisnis trading online. Ia kala itu masih bekerja sebagai pelayan ketika menemukan soal perdagangan valuta asing atau foreign exchange (forex) trading di Instagram dan memutuskan untuk mencobanya.

Hanya dengan mengambil kelas dengan tarif 2.000 poundsterling atau sekitar Rp36 juta untuk belajar cara melakukan trading, Anna mengklaim kini dia menghasilkan 100 ribu poundsterling atau sekitar Rp1,8 miliar tahun ini. Anna sangat yakin bahwa wanita umumnya lebih baik berinvestasi di pasar keuangan karena mereka adalah trader yang lebih fokus dan berhati-hati.

Meski sukses menjadi trader, dikutip dari Daily Mail, Anna mengaku mengalami masa-masa sulit di sekolah. Bukannya tidak pandai belajar, ia hanya tidak terlalu memikirkan sekolah.

Ia pun harus keluar hingga membuatnya terpaksa mengambil pekerjaan serabutan seperti menjadi admin di bisnis pamannya dan pekerjaan sambilan sebagai pelayan.

Seiring dengan waktu dan masuk ke universitas, Anna tidak bisa menyingkirkan pikiran bahwa teman-temannya berada pada jalur karier yang lebih baik dari dirinya. Anna menghabiskan lebih dari 10 tahun bekerja di berbagai pekerjaan tak jelas, hingga tahun lalu Anna sedang menelusuri Instagram dan menemukan unggahan mengenai forex trading.

Dia pernah mendengar teman dari temannya yang melakukannya, tapi ia merasa takut kena tipu. Lalu ia pun mulai melakukan riset, dan menemukan sebuah situs yang menjanjikan bisa mengajarinya keterampilan penting yang dibutuhkan untuk memulai trading sesegera mungkin. Anna mengikuti sesi pelatihan selama dua hari dengan perusahaan swasta Financial Markets Online.

Dari sana, Anna kemudian memulai kariernya. Ia mengklaim dalam sebulan menghasilkan dua kali lipat dari pendapatannya selama ini.

"Saat pertama saya mulai meneliti trading, tampak sangat membingungkan dan luar biasa, seperti saya tidak akan bisa mengerti, matematika tidak pernah menjadi mata pelajaran terkuat saya," ujar Anna.

Anna menginvestasikan 100 poundsterling dan perusahaan itu mempertemukannya dengan broker yang bisa membantunya kapan saja, jadi ia merasa tidak ada risiko. Merasa teryakinkan, Anna ingin melakukannya dalam periode yang lebih lama dan menyadari bahwa itu adalah tambang emas.

Awalnya, Anna berusaha menyeimbangkan pekerjaannya sebagai pelayan dengan bisnis trading, dengan cara fokus pada pasar keuangan di pagi hari sebelum menjalankan tugasnya menjadi pelayan di sore hari. Tapi, tak lama ia menyadari jika dirinya mendedikasikan lebih banyak waktu untuk trading, ia bisa mendapatkan lebih banyak uang.

"Saya hanya butuh internet untuk melakukannya, Anda bisa melakukannya di ponsel atau komputer, atau bahkan saat bepergian," jelas Anna.

Sekarang, Anna tidak akan pernah bekerja di balik meja lagi. Ia mengklaim inilah caranya hidup dan ia ingin menjadi manajernya sendiri, sehingga bisa pergi liburan kapan pun ia mau.

Meski ia tidak 100 persen yakin seberapa besar pendapatannya, ia percaya penghasilannya kemungkinan besar sekitar 100 ribu poundsterling atau sekitar Rp1,8 miliar sebelum akhir tahun ini. Dan Anna menyarankan orang lain agar tidak sembrono dalam bisnis ini.

"Selalu ada risiko dalam trading. Ini selalu berisiko. Anda harus hati-hati. Tapi saya tahu, saya akan mendapat uang setiap bulan," ujarnya.

Dengan menjadi trader, ia kini bisa memakai pakaian karya desainer, makan di restoran mewah dan berkeliling London dengan mobil Range Rover miliknya. Ia juga bisa mengajak keluarganya liburan dan menghadiahi dirinya Rolex. Namun, Anna menyarankan kepada mereka yang tertarik dengan online trading agar menghindari scammers.

"Lakukan riset. Pastikan itu adalah pasar keuangan yang dipercaya, ada banyak orang di seluruh Instagram yang berpura-pura dan menipu orang demi mendapat uang banyak," saran Anna.

Anna menambahkan, jika mereka punya situs yang terverifikasi, kontak mereka melalui detail di situs tersebut dan minta untuk berbicara dengan seseorang di telepon atau melalui email yang layak.

"Jangan berikan uang begitu saja kepada seseorang, tidak ada yang namanya makan siang gratis," imbuhnya.