Fakta Sutopo, Si Pejuang Bencana yang Tetap Bekerja Meski Sakit

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho
Sumber :
  • Koleksi Pribadi Sutopo Purwo Nugroho

VIVA – Masyarakat Indonesia berduka hari ini. Salah satu sosok yang berjasa, seorang yang dijuluki sebagai pejuang bencana bernama Sutopo Purwo Nugroho tutup usia setelah berjuang keras melawan kanker paru-paru yang dideritanya.

Pada Minggu, 7 Juli 2019, sekitar pukul 02.00, Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menghembuskan napas terakhir di Guangzhou, China. Jagat maya pun langsung berduka. Tanda pagar tentang kepergiannya langsung menjadi trending topic di Twitter.  

Banyak yang kehilangannya karena pria yang diganjar Asian Of The Year 2018 itu telah mengawal bencana di Tanah Air. Dia dikenal sangat berdedikasi dengan profeinya, memberikan informasi dengan valid dan cepat meski dalam kondisi sakit.

Pria yang dikenal ramah itu ternyata memiliki beberapa sisi, yang menarik dan sangat menginspirasi banyak orang, sehingga tak heran banyak orang yang mengagumi dan kehilangan atas kepergiannya. Berikut ini beberapa fakta tentang dirinya yang dikutip dari berbagai sumber.

1. Pernah di-bully saat kecil

Sutopo yang lahir di Boyolali pada 7 Oktober 1969 ini hidup dalam keluarga sangat sederhana. Sutopo kecil pernah tinggal di rumah kontrakan dengan lantai tanah dan dinding anyaman bambu. Akibat kondisinya itu, dia pernah mengalami bullying dan dijauhi teman-temannya.

2. Berprestasi di usia muda

Meski mengalami keadaan sulit, hidup Sutopo mulai berubah ketika SMP. Orang yang berjasa membuatnya bertransformasi adalah guru SD-nya, Sri Suwarti yang memujinya karena Sutopo rajin membantu ibunya setelah pulang sekolah.

Pujian dari gurunya memecut semangat Sutopo remaja untuk bangkit. Dia yang saat kelas 2 SD belum bisa membaca dan menulis, namun pada saat SMP berhasil menjadi juara kelas. Prestasinya berlanjut hingga SMA dan kuliah di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.

Bahkan, dia mendapatkan banyak penghargaan, seperti mahasiswa teladan dan berprestasi hingga menjuarai lomba tingkat nasional. Sutopo bahkan bisa lulus dengan predikat cumlaude.

3. Karier cemerlang

Selepas kuliah, dia bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Kemudian Sutopo bekerja di BNPB pada 2010 sebagai Direktur Pengurangan Risiko Bencana. Tak lama setelah itu, dia menjabat sebagai Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB.

Dia dikenal aktif memberitakan bencana di media sosial dan sangat mudah dihubungi untuk memberikan informasi tentang bencana. Hingga akhirnya The Starits Times menobatkan Sutopo sebagai The First Responders 2018 karena menjadi pejabat yang paling sering dikutip dalam berita selama bencana terjadi.

Sutopo yang sudah tamat S3 itu pun diganjar banyak penghargaan, di antaranya Public Campaigner pada 2014 dan Humas Terbaik Elshinta Award selama tiga tahun berturut-turut sejak 2011 hingga 2013. Dan tahun lalu, dia diganjar penghargaan Asian Of The Year 2018.

4. Idolakan Jokowi dan Raisa

Meski dia diidolakan banyak orang karena jasanya, ternyata Sutopo juga memiliki idola sendiri. Dia mengidolakan Presiden Indonesia Joko Widodo dan penyanyi cantik Raisa. Ayah dua anak itu akhirnya berhasil bertemu dengan idoalnya pada tahun lalu.

Sutopo bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor pada 5 Oktober 2018. Saat itu, dia diberi sebuah foto yang ditandatangani oleh Jokowi menjelang hari ulang tahunnya. Sementara Sutopo berhasil bertemu dengan Raisa pada November tahun lalu setelah ramai tagar #RaisaMeetSutopo di jagat maya.

5. Meninggal karena kanker paru

Sutopo divonis menderita kanker paru stadium 4B pada awal 2018, padahal dia bukan perokok dan menjalani gaya hidup sehat. Sutopo yang sempat down, akhirnya melakukan pengobatan medis dan tradisional.

Meski dalam keadaan sakit, Sutopo tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa. Bahkan, dia mengawal beberapa bencana di Indonesia hingga akhirnya dijuluki pejuang bencana.

Pada pertengahan Juni lalu, Sutopo memutuskan berangkat ke China untuk mengobati penyakitnya yang sudah berada di stadium lanjut. Dia pun pamit sebulan berada di sana dan minta doa demi kesembuhannya dalam akunnya di Instagram. Namun belum ada sebulan, kabar duka datang dini hari tadi. Pria rendah hati bernama Sutopo Purwo Nugroho itu tutup usia dalam perawatan di Guangzhou, China.