Tips Kelola Gaji Supaya Cukup untuk Kebutuhan dan Gaya Hidup

Ilustrasi keuangan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Gaya hidup yang boros seringkali membuat penghasilan tak cukup memenuhi beban tanggungan selama sebulan. Bahkan, untuk menggambarkan kehidupan yang boros, pernah muncul meme, "Sebenarnya gaji cukup, yang bikin enggak cukup adalah gaya hidup."

Ya, seperti itulah fenomena gaya hidup zaman sekarang. Masih awal bulan, gaji sudah habis. Mirisnya, bukan hanya untuk membiayai kebutuhan saja, tapi habis untuk memenuhi gaya hidup yang tidak bisa dikontrol.

Tentu siapapun tak ingin terjebak dalam situasi seperti ini selamanya bukan? Untuk mengatasi masalah ini, Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sondang Martha Samosir di kawasan Setiabudi Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019, memberikan tips bagaimana caranya mengelola gaji. Ini penting disimak agar cukup untuk membiayai kebutuhan, tapi tetap bisa menabung dan tak membuat Anda kuper alias kurang pergaulan.

Godaan belanja online

Jangan tergiur dengan diskon yang ditawarkan oleh sejumlah e-commerce. Kita tidak pernah tahu, apakah itu diskon sungguhan atau manipulasi, yang harga aslinya sudah dinaikkan sebelum didiskon.

Sisihkan uang

Pisahkan uang 10 persen untuk keadaan darurat, 20 persen untuk menabung, 30 persen untuk membayar tagihan dan utang, dan 40 persen untuk kebutuhan.

Gaya hidup

Jika terbiasa nongkrong di coffee shop, cobalah untuk menguranginya. Misal, dalam satu bulan, bisa empat kali ke coffee shop, nah coba kurangi cukup sekali saja ke tempat tersebut. Sisanya, bisa minum kopi di rumah atau membeli kopi kemasan yang harganya jauh lebih murah.

Cari tempat nongkrong diskon

Banyak sekali kafe dan coffee shop yang memberikan diskon lumayan besar. Anda bisa datang ke tempat-tempat ini. Dengan cara ini, Anda bisa tetap hemat tapi enggak kuper.

Mulai berinvestasi

Kalau kamu sudah bisa menabung, mulailah berinvestasi dengan mendirikan sebuah bisnis. Misal kamu suka kopi, kamu bisa mulai membuka coffee shop atau bisnis yang lainnya.

"Kuncinya adalah disiplin, cobalah untuk memisahkan kebutuhan dengan keinginan. Berpikirlah sebelum membeli sesuatu, jika barang yang kamu beli bukan kebutuhan, cobalah untuk menekannya," tutur Sondang. (rna)