Unik, Sosialisasi Pentingnya Hutan Mangrove Lewat Kegiatan Virtual Run

Wisata edukasi hutan mangrove pesisir Utara
Sumber :
  • ANTARA/Oky Lukmansyah

VIVA – Hutan Mangrove memiliki peran yang besar bagi kehidupan manusia. Keberadaan mangrove sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi kawasan pesisir. Baik sebagai benteng pertahanan terhadap risiko bencana, maupun sebagai mata pencaharian alternatif dalam pengembangan industri pariwisata.

Selain itu, ekosistem mangrove juga memegang peranan penting bagi banyak hal termasuk sebagai tempat berkembang biak hewan, upaya pencegahan bencana dengan membuat persiapan sebelum terjadinya bencana hingga adaptasi perubahan iklim. Bahkan, tak banyak yang tahu jika hutan mangrove ternyata memiliki kemampuan menyimpan karbon 3-5 kali lebih baik dibandingkan hutan tropis.

Indonesia sendiri diketahui menempati posisi pertama sebagai negara dengan tutupan mangrove terbesar di dunia, dengan total lahan mangrove sebesar 3,556 juta hektare (KLHK,2019). Namun sayangnya, sekitar 30 persen di antaranya tergolong dalam katagori kritis.

Untuk itu, demi menyelamatkan dan melestarikan hutan mangrove, Yayasan Konservasi Alam Nusantara dan The Nature Conservancy menginisasi sebuah platform Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA).

Executice Director Yayasan Konservasi Alam Nusantara, Rizal Algamar menjelaskan, aliansi kemitraan ini bertujuan untuk mengembangkan, mengenalkan dan mengimplementasikan pengelolaan kawasan pesisir yang terpadu dan berkelanjutan mencakup aspek ekologi, sosial dan ekonomi. Demi menjaga kelestarian hutan mangrove, aliansi inipun menggandeng banyak pihak menggelar Mangrove Virtual Run.

Ajang yang digelar selama sebulan mulai besok 26 Juli hingga 26 Agustus ini merupakan cara untuk menjangkau lapisan masyarakat yang lebih luas untuk ikut peduli dan ambil bagian dalam menyelamatkan hutan mangrove Indonesia. Mangrove Virtual Run 26,7 k 2019 ini memberi kesempatan kepada setiap partisipan untuk berlari di mana saja, seperti di rumah atau fitness center menggunakan treadmill atau bahkan berjalan kaki.

Peserta diharapkan mengakumulasi jarak sejauh 26,7 kilometer, sesuai dengan tanggal peringatan hari mangrove sedunia pada 26 Juli.

"Kita tidak bisa kerja sendirian untuk restorasi mangrove, kita bermitra dengan siapapun. Kalau kita mau edukasi masyarakat ini tempatnya. Kita lihat kalau tanam mangrove hanya tanam saja, belum ada konsep manajemen terintegrasi," kata Rizal dalam jumpa pers, Kamis 25 Juli 2019.

Kegiatan ini pun didukung oleh salah satu news anchor kenamaan Andini Effendi yang menyebut bahwa lari adalah cara paling efektif untuk mendukung suatu gerakan. Kegiatan ini, juga sekaligus berbagi pentingnya menjaga kelestarian mangrove dalam kehidupan dengan berbagai manfaatnya.

"Kenapa lewat lari, di Jakarta bernapas sudah sulit karena polusi, dengan olahraga lari suatu hal yang paling sederhana untuk aware karena berhubungan dengan alam. Mudah-mudanan banyak orang lihat pentingnya ada hutan mangrove, mereka harus tahu dampaknya, semua harus tahu pentingnya seperti apa terutama untuk Jakarta. Sejauh ini infonya belum terserap," tutur dia.

Rizal pun menjelaskan, peserta yang ingin mendaftar bisa mengakses laman bit.ly/mangroverun, mulai 15 Juli hingga 26 Agustus 2019 dengan biaya pendaftaran Rp150 ribu. Nantinya uang pendaftaran ini sepenuhnya akan digunakan untuk restorasi hutan mangrove. Pendaftar yang sudah melakukan registrasi akan dikirimkan email berisikan informasi mengenai hutan mangrove.

"Ada email, ada link, ada informasi tentang Virtual Run. Link itu juga akan ada informasi tentang mangrove. Kegiatan ini bukan mengenai dana, tapi kita mau ajak edukasi inspirasi ke banyak masyarakat pentingnya ekosistem mangrove," ucap dia. (rna)