Trik Batasi Penggunaan Medsos, Supaya Kamu Lebih Produktif

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Adanya internet yang dapat diakses lewat smartphone dan gadget, memunculkan kebiasaan yang baru, baik dari segi interaksi maupun penggunaan waktu, apalagi dengan munculnya media sosial.

Rasanya, dalam sehari hampir tidak bisa dihitung berapa kali kita membuka media sosial. Dari mulai bangun tidur, di sela-sela bekerja, hingga mau tidur lagi, kita terus-menerus membuka media sosial. Padahal, penggunaan media sosial secara berlebihan bisa memberikan dampak yang negatif.

Lalu, bagaimana cara menyiasati agar penggunaan media sosial bisa sesuai porsi dan membuat kamu lebih produktif?

Aulia Halimatussadiah, penulis dan pengusaha Co-Founder & CMO Storial.co, yang ditemui di kawasan Sudirman Jakarta, Selasa 30 Juli 2019, turut memberikan pendapatnya.

Aulia mengatakan, tantangan terbesar yang paling nyata di era digital ini adalah distraksi oleh teknologi, banyak pesan atau email yang harus kita balas, notifikasi dari banyak aplikasi yang kita install. Semua merebut perhatian kita. Kalau tidak hati-hati, ini akan membuat kita tidak produktif.

"Saya menyiasati tantangan ini, dengan mengatur waktu dalam menggunakan teknologi. Biasanya, pagi hari saya gunakan untuk fokus berkarya, baru agak siang ke sore, saya bisa kembali menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dan berinteraksi," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, di era yang membuat kita semakin mudah mengakses informasi ini, kita jangan hanya pasif mengamati media sosial saja. Kita juga harus memanfaatkannya dengan membuat konten positif dan membagikan apa yang menjadi passion Anda.

"Meskipun saya meniti karier di bidang teknologi, tetapi saya tidak meninggalkan dunia sosialisasi nyata. Ibaratnya, dunia online dan offline pada hari ini memang tidak bisa menjadi pilihan, keduanya harus saling mendukung satu sama lain," tambahnya.

Senior Manager Brand Investment & Consumer Engagement Marina, Elfia Rahma, yang ditemui di kesempatan yang sama mengatakan, memang kita tidak dapat memungkiri perkembangan zaman dan teknologi, namun kita harus tanggap dalam menghadapinya.

"Dunia offline dan online bukan pilihan, melainkan kedua hal yang sebaiknya bisa saling melengkapi satu dan lainnya," ucap Elfia.