Heboh Guru Hapus Makeup Siswa Pakai Kain Pel

Guru menghapus makeup murid pakai kain pel
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Salah satu aturan sekolah yang sudah berlaku umum adalah siswa dilarang menggunakan makeup. Apalagi jika menggunakan makeup berlebih, misalnya menggunakan lipstik dengan warna mencolok. Biasanya, siswa sekolah tersebut akan ditegur oleh guru.

Namun, berbeda dengan yang terjadi di salah satu sekolah menengah di China. Bukannya menegur, seorang pria yang diduga sebagai guru malah memberi hukuman pada murid-muridnya yang menggunakan makeup. Tapi, hukuman ini dirasa terlalu berlebihan dan keterlaluan.

Ya, guru laki-laki tersebut memberi hukuman dengan cara menghapus makeup para siswinya bukan dengan tisu atau kapas, melainkan menggunakan kain pel. Sontak, video ini langsung viral dan menjadi perdebatan, ada yang memuji aksi sang guru, ada juga yang menghujatnya.

Baca juga: Pencernaan Sehat Pengaruhi Kecerdasan Anak

Video yang diunggah di YouTube oleh akun Foolishness memperlihatkan seorang guru sedang menghapus makeup yang digunakan para siswinya. Tidak hanya itu, sang guru juga mempersiapkan seember air di depan gerbang sekolah.

Para siswi terlihat berkerumun dan mengantre untuk dihapus makeup-nya. Sementara sang guru, terlihat sedang memegangi kepala salah satu siswi sambil mengusap-usap wajahnya dengan menggunakan kain pel. Setelah itu, baru siswi tersebut diperbolehkan masuk ke dalam kelas.

Menurut laporan, sebenarnya sekolah tersebut telah melarang siswa menggunakan makeup, tetapi masih ada beberapa siswa yang melanggar aturan. Menurut pihak sekolah, tindakan guru mungkin sedikit berlebihan, tetapi itu bisa menjadi pelajaran untuk siswa.

Beberapa warganet berkomentar dengan mengatakan:

"Ini bagus untuk para siswa karena mereka seharusnya tidak menggunakan makeup, tetapi metode itu tidak pantas."

"Terlalu dini bagi siswa sekolah menengah untuk berdandan. Ini tidak hanya buruk untuk kulit mereka tetapi juga mengganggu studi mereka."

Peristiwa ini diketahui terjadi di Sekolah Menengah No 3 Kabupaten Sansui di Qiandongnan, Guizhou, China, pada Selasa, 10 September 2019.