Cuma Karena PR, Ibu Ini Tak Sengaja Bunuh Anak dengan Sekali Pukul

Ilustrasi anak-anak.
Sumber :
  • pixabay/Kadie

VIVA – Seorang ibu secara tidak sengaja membunuh putrinya yang berusia delapan tahun karena hal sepele yaitu karena salah menjawab PR. Hal ini bermula ketika gadis dari China itu mengerjakan pekerjaan rumahnya sambil menonton kartun di rumah suatu sore.  

Sang gadis itu, diketahui tidak fokus saat mengerjakan pekerjaan rumahnya itu. Saat pekerjaan rumah itu diselesaikannya dan diperiksa sang ibu, ternyata putrinya banyak melakukan kesalahan pekerjaan rumahnya itu. 

Melihat hal tersebut, sang ibu pun kemudian memukul anaknya di bagian belakang kepalanya. Mendapati pukulan di kepalanya sang anak pun menangis kesakitan. 

Dilansir Word off buzz  Ia Menyadari bahwa perbuatannya salah, sang ibu kemudian mengambil sebungkus ceker ayam acar dan memberinya pada sang putri dan berharap putrinya akan memahami emosinya saat itu.  Putrinya itu kemudian berhenti menangis setelah memakan ceker ayam.

Namun, nahas tidak lama setelah makan ceker ayam, gadis itu mulai mengalami pusing dan muntah. Ibunya segera membawanya ke rumah sakit, namun sayangnya sang anak tidak dapat diselamatkan. 

Ibunya dilanda kesedihan dan mulai bertanya-tanya apakah ceker ayam yang dia berikan kepada putrinya beracun karena dia makan makanan ceker ayam itu sebelum dia meninggal.  Dia khawatir camilan itu telah merenggut nyawa anaknya, tetapi dokter menemukan penyebab kematiannya yang sebenarnya.

Dokter mengungkapkan bahwa itu disebabkan oleh memar otak, suatu bentuk cedera otak traumatis di mana jaringan otak memar yang disebabkan dari benturan keras.

Mendengar itu wanita itu sedih dan mengakui bahwa dia telah memukuli putrinya di bagian belakang kepalanya sebagai hukuman dan menyesali tindakannya.

Dokter kemudian menjelaskan lebih lanjut bahwa otak gadis itu sudah mengalami malformasi serebrovaskular. Serebrovaskular ini merupakan kondisi langka yang memengaruhi pembuluh darah dan aliran darah di otak. Malformasi ini melibatkan arteri dan vena tetapi tidak kapiler.

Ketika ibu itu memukul kepala gadis itu  menyebabkan pembuluh darah yang cacat di otaknya pecah, yang akhirnya menyebabkan kematiannya. Dokter kemudian mengatakan bahwa bagian belakang otak adalah tempat sistem saraf pusat dan bagian yang mengendalikan sistem pernapasan.  

Jika dipukul dengan kekuatan eksternal, dapat menyebabkan kerusakan dan menyebabkan serangkaian komplikasi termasuk kegagalan pernapasan. Dokter kemudian menyarankan orang tua untuk tidak memukul anak-anak mereka sebagai hukuman karena dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis bagi anak.