Kasus Demam Berdarah pada 4 Daerah di Indonesia Masih Tinggi

Demam berdarah kembali mewabah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

VIVA – Selama 50 tahun terakhir, kasus kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD), penyakit endemik yang ditularkan oleh nyamuk telah mengalami peningkatan hingga 30 kali lipat di seluruh dunia.

Pada 2016, Sebanyak 15,2 juta kasus DBD tercatat di Asia Pasifik. Dari jumlah tersebut, sebanyak 202.314 kasus, termasuk 1.593 kematian dilaporkan terjadi di Indonesia.

Namun, dalam paparan Kepala Dr. Suwito, Kasubdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, selama tiga tahun terakhir, incident rate atau tingkat kasus kejadian demam berdarah di Indonesia sendiri cenderung menurun.

Suwito menyebutkan, di hampir seluruh daerah di Indonesia kasus kejadian demam berdarah berkisar antara 25 per 100.000 penduduk yang terjadi di Indonesia. Beberapa daerah itu di antaranya di sebagian besar Pulau Jawa, dan sebagian Pulau Sumatera dan juga Papua.

Namun, ia juga menyebut, bahwa ada empat  daerah di Indonesia yang masih mengalami tingkat kejadian yang cukup tinggi, yakni Bali, Aceh, Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Menurut analisis Suwito, salah satu penyebab masih tingginya angka tersebut adalah karena perilaku masyarakat di daerah tersebut yang kurang peduli dengan ancaman demam berdarah.

"Selain peran serta masyarakat kurang baik di wilayah itu berkaitan dengan migrasi. Misal, di Bali itu migrasi keluar masuk, banyak sekali masyarakat demam di daerah lalu kontak. Di situ dia menularkan,"kata dia Selasa 17 Juli 2018.

Ia juga memperingatkan, kasus demam berdarah juga cenderung meningkat dengan datangnya musim hujan. Karena itu ia juga menyarankan masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan, terutama jika ada genangan-genangan air.