Jangan Sembarangan Jalani Diet, Bisa-bisa Kena Serangan Jantung

Ilustrasi diet.
Sumber :
  • Pexels/rawpixel.com

VIVA – Ada banyak cara untuk mendapat berat badan ideal. Diet salah satu cara yang cukup populer untuk mencapai hal tersebut. Namun ternyata diet bisa memicu timbulnya beragam penyakit, termasuk kegagalan jantung, jika tidak dilakukan dengan cara yang benar.

Konsep diet tanpa disertai olahraga, diet dengan hanya mengonsumsi lemak, diet tinggi protein, termasuk jenis diet yang belakangan banyak dilakukan. Sayangnya, tanpa pengawasan dokter, diet yang awalnya bertujuan mendapat tubuh ideal justru membuat penyakit lain bermunculan.

"Tiba-tiba ada tren enggak makan karbo, lemaknya tinggi. Kalau dilakukan pada orang yang tepat bisa terjadi penurunan berat badan, kalau pada orang tertentu dengan penyakit tertentu, justru bisa bahaya," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular RS Awal Bros Tangerang, dr. Yudistira Panji Sentosa, SpPD-KKV, dalam jumpa pers Diet & Olahraga Yang Salah Sebabkan Serangan Jantung, di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 2 Oktober 2018.

Lebih lanjut Yudistira menjelaskan bahwa diet tinggi lemak pada dasarnya adalah untuk menghilangkan lemak tubuh dengan cara memakan lemak, sehingga terjadi penurunan berat badan. Tapi jika proses ini tidak diterapkan pada orang yang tepat, justru akan timbul penimbunan lemak di berbagai tempat berbeda.

"Tubuh memakan lemak sebagai tenaga, saat terpakai akan terjadi penurunan berat badan karena massa lemak berkurang. Tapi kita tidak tahu lemak yang baik dan jahat, buruk, kalau terjadi akumulasi dan tinggi di dalam darah, akhirnya terjadi penimbunan. Yang paling kita takutkan adalah pembuluh darah, kalau di otak (terjadi) stroke, di mata bisa menyebabkan kebutaan," katanya.

Jika terlanjur melakukan diet rendah karbo tinggi lemak, coba evaluasi kembali apa targetnya dan jangan terlalu muluk menetapkan target.

"Kenali diri, seperti, apakah memiliki kolesterol tinggi, punya keturunan kolesterol. Kedua, target jangan terlalu muluk, kalau mau turunin berat badan, sebulan 10 kg, tubuh itu kalau diet cepat, ada kompensasi. Bisa menyebabkan rebound, efek karet, bisa menyebabkan rasa lapar lebih hebat yang tidak bisa dikontrol."