Musim Hujan Tiba, Waspada Demam Berdarah

Ilustrasi nyamuk.
Sumber :
  • Pexels/icon0.com

VIVA – Sebagai masyarakat Indonesia, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan penyakit demam berdarah. Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus ini, telah lama menjadi penyakit epidemik di beberapa wilayah Indonesia.

Kasus Demam Berdarah di Indonesia

Demam berdarah pertama kali mewabah di Indonesia, tepatnya di Kota Surabaya, Jawa Timur pada tahun 1968. Kasus tersebut telah merenggut jutaan nyawa. Hingga saat ini, kasus demam berdarah masih menjadi salah satu kasus penyakit yang serius.

Menurut data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, jumlah kasus deman berdarah atau yang lebih sering disebut dengan DBD (Demam Berdarah Dengue) bersifat fluktuatif setiap tahunnya. Data dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kemenkes RI, pada 2014 menyebutkan, jumlah penderita mencapai 100.347 orang, dan 907 di antaranya meninggal.

Pada 2015, sebanyak 129.650 orang terkena DBD dan 1.071 mengalami kematian. Sedangkan di tahun 2016, sebanyak 202.314 penderita DBD dan 1.593 mengalami kematian. Di 2017, terhitung sejak Januari hingga Mei tercatat sebanyak 17.877 kasus, dengan angka kematian 115 kasus.

Angka kesakitan atau Incidence Rate (IR) di 34 provinsi di 2015 mencapai 50.75 per 100 ribu penduduk, dan IR di 2016 mencapai 78.85 per 100 ribu penduduk. Angka ini masih lebih tinggi dari target IR nasional, yaitu 49 per 100 ribu penduduk.

BACA SELENGKAPNYA