Penderita Asma Tetap Harus Berolahraga, Ini Aturannya

Ilustrasi olahraga.
Sumber :
  • Pixabay/provideos

VIVA – Asma seringkali menjadi penghalang bagi penderitanya dalam melakukan aktivitas fisik. Sehingga tak sedikit yang percaya jika aktivitas fisik yang cukup berat seperti olahraga tidak dianjurkan untuk penderita asma. Namun, benarkah demikian?

Nah, berikut ini penjelasan dr. Yahya, SpP dalam program Ayo Hidup Sehat di tvOne beberapa waktu lalu mengenai mitos dan fakta seputar asma.

Penderita asma tidak boleh berolahraga

Mitos. Ada olahraga tertentu yang tidak memerlukan waktu lama seperti jalan kaki, renang, atau voli yang dianjurkan untuk penderita asma. Namun, olahraga yang memerlukan waktu panjang seperti sepak bola atau basket sebaiknya tidak dilakukan penderita asma.

Asma adalah penyakit keturunan

Fakta. Sebagian besar penderita asma adalah penderita yang memiliki riwayat keluarga seperti ayah, ibu, kakek, atau nenek penderita asma. Tapi, ada sebagian kecil penderita asma yang dipicu saat bekerja misalnya di perusahaan dengan tingkat alergi tinggi seperti kapas, kain, atau garmen. Atau, tempat bekerja yang berhubungan dengan udara luar seperti polusi pabrik.

Renang bisa menjadi terapi sembuhkan asma

Fakta. Tapi, renang bukanlah terapi utama melainkan terapi suportif atau terapi yang memperkuat kerja obat-obatan. Renang memperkuat daya tahan tubuh sehingga tidak mudah alergi atau sensitif terhadap hal tertentu seperti bulu binatang, debu rumah, maupun makanan yang membuat alergi.

Asma tidak bisa disembuhkan

Fakta. Asma memang merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan tapi bisa dikendalikan atau dikontrol dengan cara berobat rutin. Selain itu, pasien juga harus mengerti alergi terhadap makanan atau bahan tertentu serta olahraga yang mendukung daya tahan tubuh supaya tidak mudah terserang asma.

Jika Anda memiliki asma, kendalikan penyakit Anda dengan mengenali apa yang mencetuskan kambuhnya asma, misalnya stres, salah makan, iklim luar yang terlalu dingin, atau debu. Lalu, lakukan olahraga yang meningkatkan daya tahan tubuh. Olahraga yang dianjurkan adalah berjalan kaki selama 30 menit, berenang, atau voli.

Jangan lupa juga untuk mengkonsultasikan ke dokter spesialis paru obat apa yang tepat untuk Anda. Terapi asma bersifat individual dalam hal ukuran, dosis, dan kanan diperlukannya.

Bagi yang belum menderita asma namun memiliki riwayat penyakit asma dalam keluarga, hindarilah hal yang mencetuskan asma. Jangan merokok, serta hindari tinggal di daerah berpolusi tinggi dan daerah dengan cuaca ekstrem. Selain itu, berolahragalah agar daya tahan tubuh lebih kuat.