Marak DBD, Ini Tips Kenali Sarang Nyamuk di Rumah

Nyamuk DBD/ilustrasi.
Sumber :
  • www.jakarta.go.id

VIVA – Kasus Demam Berdarah Dengue ata DBD masih marak  terjadi di masyarakat. Bahkan, jumlahnya terus meningkat hingga hari ini. Selain gigitan nyamuk, yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah memberantas sarang nyamuk. Sebab, itu penting untuk mengetahui di mana saja jenis sarang nyamuk, agar tidak salah sasaran.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengingatkan, masyarakat perlu mewaspadai semua genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

''Ada banyak sarang nyamuk yang harus dikenali, terutama di rumah kita. Masyarakat harus mengetahuinya, agar tidak salah sasaran dalam memberantas sarang nyamuk,'' katanya, Senin 4 Februari 2019.

Tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk di rumah adalah bak kamar mandi dan toilet, tempat penampungan air, air jebakan semut (kaki meja), air pembuangan kulkas, tempat minum burung (yang jarang diganti).

Kemudian pot bunga, dispenser air minum (wadah limpahan airnya), barang bekas di sekitar rumah (ban, kaleng, batok kelapa, botol, gelas air mineral, potongan bambu, dan semua tempat yg bisa penampung air).

Dokter Siti menambahkan, tempat-tempat tersebut sangat berpotensi menjadi sarang nyamuk. Masyarakat diimbau untuk tidak membiarkan air tergenang di tempat-tempat itu.

''Kalau bak mandi harus lebih sering dikuras, agar tidak ada jentik nyamuk. Ada jentik, berarti kita terancam demam berdarah,'' ujarnya.

Ia menjelaskan, satu jentik betina, dalam 12 hingga 14 hari akan berubah jadi nyamuk dewasa.

Sementara itu, satu nyamuk betina dewasa sekali bertelur menghasilkan 100-150 butir telur. Dalam sebulan, nyamuk bisa bertelur kurang lebih empat kali. Jadi, dalam sebulan nyamuk bisa bertelur antara 400 sampai 600 telur.

''Jangan salah sasaran dalam melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) bukan memotong pohon, bersih-bersih rumput, menata bunga, dan lain-lain, karena jentik tidak bersarang di rerumputan,'' kata dr. Siti.

Selain itu, perlu diketahui juga jam aktivitas nyamuk Aedes Agypti dan Aedes Albopictus, yakni pagi pukul 09.00-10.00 WIB dan sore pukul 15.00-16.00 WIB.

Dr. Siti juga mengimbau kepada masyarakat, agar sering melakukan kegiatan kerja bakti pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan perkampungan atau pedesaan. Pakai selalu lotion anti nyamuk, terutama anak-anak saat pagi sebelum berangkat sekolah, saat bermain, dan sore hari. (asp)