BPPT Kembangkan Alat Potensi DBD dalam Waktu Singkat

Waspada Demam Berdarah Dengue
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Menyusul terus meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Indonesia, Badan Pengkaji dan Penerapan Teknologi kini tengah mengembangkan Kit Diagnostik Demam Berdarah Dengue.  Alat tes ini diklaim mampu mendeteksi potensi DBD dalam waktu singkat. 

Plt. Direktur Pusat Teknologi Farmasi dan Medika (PTFM) BPPT, Agung Eru Wibowo menjelaskan, kit DBD BPPT ini menggunakan anti-NS1 monoklonal antibodi yang dikembangkan berdasarkan strain virus lokal Indonesia (diharapkan memberikan sensitivitas yang lebih baik).

"Komponen utama prototip kit diagnostik dengue BPPT berupa antibodi monoklonal anti-NS1 telah terbukti dalam skala laboratorium dapat mengenali virus dengue strain lokal Indonesia," kata Agung dalam siaran persnya, Kamis 7 Februari 2019.

Namun, menurut Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT, Soni S. Wirawan Kit Diagnostik Demam Berdarah Dengue (DBD) ini masih merupakan purwarupa dan belum diproduksi secara massal. Pihaknya masih masih menunggu tahap kerja sama dengan mitra industri.

Soni berharap purwarupa inovasi alat tes atau diagnostik DBD ini bisa cepat mendapatkan mitra industri dalam negeri untuk dapat di produksi secara massal. 

"Kami inginkan ya, mitra industri yang akan memproduksi massal kit DBD ini, dapat segera melakukan produksi dan digunakan untuk mempercepat deteksi dan tindakan penanganan demam berdarah di Indonesia," tuturnya.

Hingga 6 Februari 2019, sesuai laporan dari 34 Provinsi, sebanyak 17.515 terjangkit DBD dan 171 di antaranya meninggal dunia. Provinsi yang mempunyai tren kasus tinggi antara lain, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Sulawesi Utara, dan Jawa Tengah. (ren)