Pahami Fase Nyamuk Mampu Cegah Terjadinya Demam Berdarah

Ilustrasi nyamuk.
Sumber :
  • Pexels/icon0.com

VIVA – Di musim dengan curah hujan yang tinggi seperti sekarang, masyarakat harus mewaspadai keberadaan nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini bisa berakibat fatal jika diabaikan.

Menurut Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman IPB Prof. drh. Upik Kesumawati Hadi, MS, PhD, aedes aegypti bisa berkembang di pemukiman manusia karena kita menyediakan tempat untuk mereka berkembang biak, seperti tempat-tempat yang menampung air. Ditambah lagi dengan kebiasaan malas membersihkan lingkungan.

"Seminggu saja tidak dibersihkan dia akan datang. Misalnya di kamar mandi, kalau tidak dikuras dan disikat, di dinding ada flek-flek hitam itu adalah telur aedes aegypti," kata Upik saat konferensi pers My Baby di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa 19 Februari 2019.

Telur-telur itu, lanjut Upik, sangat tahan dengan kering, jadi meskipun tidak ada air, dalam suasana yang lembap, mereka masih bisa hidup. Di bak mandi yang tidak dikuras dan disikat, ketika diisi kembali dengan air, telur-telur bisa kembali hidup, kemudian menetas dan menjadi jentik.

Upik mengatakan, hanya butuh dua hari bagi nyamuk untuk mengalami fase yang disebut bunting. Jika sudah bunting, dia akan mencari air untuk bertelur. Hanya setetes saja air, nyamuk sudah bisa bertelur. Yang lebih berbahaya, aedes aegypti bisa bertelur dengan berpindah-pindah jika merasa terganggu.

Jika telur tidak diberantas, mereka akan menetes dan menjadi jentik. Saat menjadi nyamuk dewasa, ia tidak langsung terbang, namun berdiam diri selama 17 jam dan mereka akan memilih tempat yang gelap. Karena itu, baju-baju yang tergantung di dalam ruangan menjadi tempat favorit mereka.

Jika sayap sudah kuat, nyamuk akan mulai terbang dan menghisap darah. Di sinilah fase yang bisa mengancam kehidupan manusia. Jika nyamuk menghisap darah orang yang sudah terkena virus demam berdarah, nyamuk itu bisa membawa virus tersebut dalam tubuhnya.

"Dalam tubuh nyamuk itu ada masa inkubasi selama 4-8 hari. Selama masa itu, dia harus menggigit 2-3 kali. Tidak heran kalau dalam satu rumah bisa terkena demam berdarah, karena nyamuknya ada di situ," imbuh Upik.

Hal lain yang perlu ditakuti adalah, selain menularkan lewat gigitan, aedes aegypti juga menularkan lewat transovarial. Artinya, sekali menghisap darah yang mengandung virus, dia akan menularkan ke keturunannya. Jadi telur yang ditelurkan mengandung virus juga. Maka, ketika nyamuk menjadi dewasa, ia tidak perlu menggigit darah yang mengandung virus tapi dia sudah membawa virus itu sendiri. (rna)