Jangan Sepelekan Batuk Pilek pada Anak, Dampaknya Bisa Fatal

Ilustrasi anak pilek
Sumber :
  • pixabay/Amanda Chaterine

VIVA – Telinga adalah salah satu indera yang sangat penting bagi manusia. Bila terjadi gangguan, dampaknya bisa sangat fatal dan memengaruhi kehidupan penderitanya, bahkan menurunkan kualitas hidupnya.

Selain ketulian atau menurunnya fungsi pendengaran, gangguan telinga lain yang mesti diwaspadai adalah infeksi telinga tengah. Orang awam juga biasa menyebutnya dengan istilah 'congek'.

Menurut dr. Soekirman Soekin, SpTHT(K), infeksi telinga tengah terjadi karena batuk pilek yang dibiarkan lama. Pada saluran di hidung dan telinga biasanya akan terasa tidak nyaman saat pilek. Jika kondisi ini dibiarkan, akan terjadi perubahan dan jika berlanjut membuat telinga menjadi sakit.

"Ditambah dengan gizi yang buruk dan lingkungan yang buruk, infeksi telinga tengah akan berlanjut menyebabkan gendang telinga pecah, kemudian menyebar ke bagian telinga sekitarnya sehingga terjadi radang," ujar Soekirman saat ditemui VIVA, belum lama ini.

Mula-mula, gangguan hanya bersifat akut atau terjadi dalam beberapa minggu. Gangguan ini banyak terjadi pada anak-anak karena saluran hidung dan telinga mereka rata, jadi mudah terjadi infeksi di telinga.

Meski begitu, kondisi ini 50 persen bisa dicegah. Itu karena batuk dan pilek umumnya disebabkan faktor lingkungan dan gizi. Kalau gizi anak buruk, suka bermain di luar saat dingin, akan menyebabkan mudah batuk dan pilek, kemudian memicu infeksi telinga.

Jika infeksi ini sudah terjadi menahun, pengobatannya harus lebih teliti dan lama, bahkan memerlukan antibiotik. Perawatannya juga harus ditangani dokter spesialis.

Kalau pun sembuh, kata Soekirman, ada akibat yang ditimbulkan. Ada gejala sisa, yaitu gendang telinga yang berlubang. Jika kering, akan terganggu pendengaran, bisa dalam stadium sedang tapi bisa juga mengakibatkan telinga dalam infeksi. Solusi jika kondisi ini sudah menahun adalah dengan operasi.

"Rata-rata anak usia satu tahun yang radang infeksi telinga akut kalau dibiarkan akan menjadi kronik. Telinganya akan keluar cairan, kalau pun sembuh akan menimbulkan kecacatan dan berlanjut tidak kering sampai dewasa," tutur Soekirman. (tsy)