Tips Sahur dan Berbuka untuk Penderita Asam Lambung

ilustrasi makanan sehat.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA – Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD merupakan penyakit yang disebabkan oleh asam lambung yang naik ke kerongkongan. GERD merupakan salah satu permasalahan yang umumnya muncul pada penderita asam lambung, terutama jika tidak diikuti oleh pola makan dan gaya hidup sehat.

Penderita GERD kebanyakan merasa khawatir menjalani ibadah puasa, karena takut bisa memperparah kondisi kesehatannya. Namun, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, Nutrisionis dan Ketua Indonesia Sport Nutritionist Association dalam rilis Philips Indonesia mengungkap, jika dijalankan dengan sehat, puasa justru tidak akan memperparah GERD.

Meskipun makanan pemicu munculnya GERD berbeda pada setiap orang, terdapat beberapa kategori makanan yang dapat dihindari untuk mencegah kambuhnya penyakit. Contohnya, makanan yang mengandung gas, kadar gula tinggi, dan makanan pedas harus dihindari karena dapat meningkatkan jumlah gas dan asam.
"Makanan yang tinggi serat, lemak, dan makanan yang sulit dicerna juga harus dikurangi karena dapat membuat kerja lambung lebih berat," kata dr Rita.

Secara umum prinsip pembagian makanan untuk penderita GERD adalah porsi kecil dan tidak boleh mengonsumsi makanan sekaligus dalam jumlah besar. Selama berpuasa, konsumsi makanan dibagi menjadi empat kali waktu makan, yaitu sahur, berbuka, makan malam dan camilan malam.

Berikut beberapa tips yang dapat diikuti oleh penderita GERD saat berpuasa:

Tips sahur

Air putih

Sebelum makan sahur, konsumsilah segelas air putih hangat dengan camilan ringan yang bersumber dari karbohidrat.

Porsi kecil

Saat makan sahur, ambillah porsi kecil. Konsumsilah sambil duduk, dengan keadaan santai dan tidak terburu-buru.  

Disarankan tidak langsung tidur

Setelah makan sahur, jangan langsung berbaring dan lakukanlah aktivitas ringan. Jika pun ingin berbaring, lakukan tiga jam setelah makan sahur.  

Tips berbuka

Minum hangat

Berbukalah dengan minuman yang bersuhu ruang atau hangat. Tidak disarankan mengonsumsi minuman dingin atau minuman es karena akan merangsang asam lambung.

Takjil mudah dicerna

Sebagai makanan pembuka (takjil), dapat memilih camilan dari karbohidrat yang mudah cerna seperti lontong isi, roti bakar, crakers, kurma, puding tepung, dan kentang rebus.

Makan perlahan

Makanlah secara perlahan dalam posisi duduk. Setelah itu, beristirahat sejenak sebelum makan malam.

Makan usai salat Magrib

Makan malam dapat dilakukan setelah Salat Magrib dengan porsi kecil dan komposisinya menyerupai makan sahur.  

Jangan langsung tidur

Setelah makan malam, tidak dibenarkan untuk langsung berbaring.

Camilan

Menjelang tidur dapat mengonsumsi makanan ringan yang terdiri dari sumber protein dan buah-buahan. Bagi penderita GERD yang memiliki intoleransi laktosa, dapat mengganti konsumsi susu dengan sumber protein lain, misalnya bubur kacang hijau, omelet telur kukus atau edamame rebus.