Bahaya yang Mengancam di Balik Pembesaran Alat Vital

Ilustrasi penis
Sumber :
  • Doc. Unsplash

VIVA – Bagi sebagian orang ukuran penis menentukan kepuasan dalam berhubunga seks. Maka tidak heran jika banyak orang melakukan operasi pembesaran alat vital.

Namun operasi pembesaran penis yang tidak efektif dan berisiko oleh pihak tidak profesional membuatnya cacat secara mental maupun fisik. Hal itu terungkap dalam studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Sexual Medicine Reviews.

Dikutip dari New York Post, sebuah tim peneliti dari King's College Institute of Psychiatry, Psychology and Neuroscience di London melacak 21 jenis prosedur, baik bedah dan non-bedah yang dilakukan pada 1.192 pria di Inggris dan luar negeri.

"Hasil perawatan secara keseluruhan buruk, dengan tingkat kepuasan rendah dan risiko signifikan terhadap komplikasi, termasuk kelainan bentuk penis, pemendekan, dan disfungsi ereksi," kata penulis utama Gordon Muir, ahli urologi di King's College Hospital.

Perawatan non-bedah juga menimbulkan risiko serupa. Para penulis penelitian menemukan bahwa injeksi berhasil meningkatkan panjang sebelum ereksi sekitar 2 centimeter (cm), tetapi hal itu juga menimbulkan  tingkat komplikasi yang tinggi. Sementara vakum pembesar alat vital dinilai sia-sia.

Pada bulan Maret lalu, prosedur pembesaran alat vital  yang dilakukan oleh miliarder berujung fatal. Bahkan di Papau Nugini, prosedur pembesaran penis yang gagal telah menjadi sebuah epidemi.