Pasien Meninggal Akibat Cacar Monyet, Ternyata Hoax

Ilustrasi cacar.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Akhir pekan ini beredar pesan berantai yang menyebutkan seorang anggota TNI yang terjangkit virus cacar monyet. Pesan berantai itu pun tersebar lewat beberapa foto, dalam foto tersebut tampak seorang pria yang mana di sekujur kulit pria tersebut tampak dipenuhi bintik. 

Dalam foto itu juga disertai dengan nama pria yang juga anggota TNI bernama Supran Sida. Terkait dengan kabar tersebut, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa didampingi dokter dari departemen penyakit dalam Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Kolonel dr. Anjar pun memberikan klarifikasi. 

“Sehubungan dengan beredarnya di media sosial tentang adanya anggota tni angkatan darat yang meninggal di RSPAD karena cacar monyet atau monkeypox. Dalam hal ini maka kami menyatakan bahwa berita itu tidak benar,” kata Jendral Andika di Koppasus Cijantung Jakarta Timur, Senin 20 Mei 2019. 

Di sisi lain, Kolonel dr. Anjar pun menjelaskan bahwa pasien sudah beberapa kali sakit di Lampung dan sudah dirawat beberapa hari. Namun tidak ada perubahan yang signifikan. Setelah dirujuk ke RSPAD pun kondisinya, jelas dr. Anjar memang sudah dalam kondisi yang cukup berat dengan harapan kesembuhan yang kecil. 

“Waktu itu gejala yang menonjol adalah kekurangan darah. HBnya sampai 4, ada sesak napas yang berat di paru-parunya, kemudian tidak mau makan beberapa hari sehingga di dalam darah cairan elektrolitnya kurang sehingga pasokan darah menurun,” kata dr. Anjar. 

Dia menyebut, di RSPAD pasien diobati oleh dokter-dokter  yang berhubungan dengan penyakitnya ada dokter paru, kulit, dokter gangguan elektrolit namun kondisinya berat sehingga yang bersangkutan meninggal. 

Terkait dengan bintik hitam yang ada pada tubuh pasien, dr. Anjar menyebut bahwa bintik hitam sudah ada lama. 

“Biasanya pasien dengan kondisi penyakit yang agak berat memang terjadi gangguan darah yang memunculkan gejala bintik-bintik,” kata dia. 

Untuk diketahui, penyakit monkey pox memiliki  masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) biasanya 6-16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5-21 hari. 

Gejala yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. 

Ruam pada kulit muncul pada wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. 

Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai ruam tersebut menghilang. Monkey pox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14-21 hari. 

Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi. 

Kasus kematian bervariasi tetapi kurang dari 10 persen kasus yang dilaporkan, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkey pox.(mar)