Konsumsi Minuman Berenergi saat Mudik, Berapa Banyak Idealnya?

Ilustrasi minuman energi.
Sumber :

VIVA – Saat mudik di mana perjalanan panjang dan melelahkan, minuman berenergi menjadi solusi agar stamina tetap kuat dan rasa kantuk hilang. Tapi, benarkah minuman berenergi tepat diminum untuk mengatasi masalah kelelahan dan mengantuk?

Menurut dokter spesialis gizi dr. Juwalita Surapsari, Mgizi, SpGK, minuman berenergi memang bisa menghilangkan kantuk karena kandungan kafein yang ada di dalamnya. "Kafein ada sifat stimulasi yang mengirim sinyal ke susunan saraf pusat buat lebih alert dan mencegah ngantuk," ujar Juwalita dalam program Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin, 27 Mei 2019.

Selain mencegah kantuk, minuman berenergi juga bisa menambah stamina. Hal ini didapat dari dua kandungan minuman berenergi, yaitu kafein dan taurin. Kedua kandungan tersebut memiliki sifat ergogenik atau meningkatkan performa. Ada pula kandungan gula yang memang menjadi sumber energi tubuh.

Meski demikian, perlu diingat bahwa menambah energi atau stamina tak sekadar didapat dari minuman berenergi saja. Konsumsi minuman berenergi secara berlebihan justru bisa berakibat buruk.

Juwalita mengatakan, konsumsi minuman berenergi dalam jangka panjang secara berlebihan bisa merusak fungsi ginjal. Karena, di dalam minuman berenergi selain kafein dan taurin, ada pula kandungan gula. Gula yang digunakan bisa berupa sukrosa atau gula pasir atau fruktosa yang memang bisa merusak pembuluh darah di ginjal secara perlahan.

Selain itu, gula sederhana yang dikonsumsi secara berlebihan bisa menyebabkan penyakit metabolik, termasuk diabetes. Sudah banyak literatur yang menyatakan bahwa minuman yang diperkaya gula dikaitkan dengan berbagai macam penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, stroke, dan asam urat tinggi karena fruktosa secara metabolik bisa diubah menjadi asam urat.

Pada orang-orang tertentu, minuman berenergi juga bisa menimbulkan gangguan fungsi jantung seperti berdebar-debar atau denyut jantung menjadi lebih cepat. Dampak lainnya, muncul pula kecemasan, tremor atau gemetar hingga sulit berkonsentrasi.

"Biasanya konsumsi satu cangkir kopi kandungan maksimal kafeinnya 100 miligram, kalau minuman berenergi kafeinnya 150 miligram, sementara batas yang diperbolehkan dalam sehari adalah 200 miligram," ujar Juwalita.

Rasa cemas yang ditimbulkan karena berlebihan kafein juga bisa menyebabkan insomnia. Jika memang ingin lebih berenergi sehingga memudahkan aktivitas, sebaiknya dapatkan dari makanan yang berserat.

Mengonsumsi makanan berserat tinggi akan membuat energi dilepaskan secara perlahan. Dibandingkan dengan konsumsi gula tinggi, energi yang didapat memang lebih cepat, tapi juga lebih cepat turunnya.

Juwalita menyarankan, sebaiknya tidak mengonsumsi minuman berenergi setiap hari. Jika ingin mengonsumsi minuman berenergi ketika mudik, imbangi pula dengan asupan air putih yang banyak. Minuman berenergi bersifat diuretik atau mengeluarkan banyak urin, jika tidak diimbangi dengan asupan air putih bisa berisiko dehidrasi

"Dengarkan juga tubuh, kalau dengan minum jadi berdebar, sakit kepala, setop, jangan diulang," imbuh Juwalita.

Pada penderita gangguan jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes sebaiknya menghindari minuman berenergi.(nsa)