Layanan Kesehatan Berbasis Blockchain akan Hadir di Indonesia

Ilustrasi rumah sakit.
Sumber :
  • Pixabay/1662222

VIVA – Meningkatkan pelayanan rumah sakit tentunya dibutuhkan sistem yang dipadukan dengan teknologi. Salah satu teknologi terbaru berbasis blockchain (Public Healthcare Blockchain)  yang belakangan diterapkan di beberapa negara.

Blockchain merupakan rangkaian sistem terpadu dalam penyimpanan dan pengambilan data yang aman dari konsumen atau pasien catatan kesehatan elektronik (EHR). Dengan konsep tersebut, data pasien akan terdata dengan cermat dan efisien.

Layanan kesehatan berbasis blockchain kini akan hadir pertama kali di Indonesia, dan Kota Batam siap menjadi pemimpin dalam penerapan teknologi kesehatan yang komprehensif tersebut. 

Nantinya sistem yang telah disepakati MoU-nya oleh kedua belah pihak ini akan berupa blockchain layanan kesehatan swasta di area Batam yang ditempatkan pada pusat data yang aman yang dioperasikan oleh Otoritas BP Batam.

Sistem yang ditawarkan dClinic ini diharapkan menjadi percontohan bagi manajemen rumah sakit di seluruh Indonesia dalam memberikan layanan kesehatan yang komprehensif.

“Dengan mempersatukan perusahaan-perusahaan melalui sistem blockhain diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan maksimal dan proaktif kepada konsumen di seluruh Indonesia," ungkap CEO dClinic Dr. Richard Satur lewat rilis yang diterima VIVA, Minggu, 2 Juni 2019.

Sementara itu, untuk memastikan prosesnya, pemerintah juga akan mengawasi penuh pelaksanaan sistem ini sehingga bisa optimal berjalan.

“Pemerintah Indonesia mengawasi penuh pelaksanaan proyek ini agar semua berjalan dengan lancar,” ungkap Asisten Deputi Moneter dan Neraca Pembayaran, Dr. EdI Prio Pambudi.

Ia menambahkan, dClinic akan menerapkan PHB-nya untuk membuktikan keefektifan PHB tersebut dalam menyediakan sebuah Rekam Kesehatan Elektronik Longitudinal yang aman, terpercaya dan fleksibel bagi para pasien dan konsumen. Setelah PHB tersebut terbukti efektif di Batam, dClinic siap bekerja sama dengan pemerintahan dan organisasi lainnya untuk mengeksplor penerapan PHB di wilayah lain di Indonesia dan dunia.

Tak hanya itu, Direktur RS BP Batam, Dr. Sigit Riyarto M. Kes, berpendapat bahwa sistem ini akan efektif tak hanya di Batam, tapi juga di seluruh dunia.

“Kami yakin solusi dClinic, dikombinasikan dengan keahlian dan fasilitas yang disediakan oleh Otoritas BP Batam dan Rumah Sakit BP Batam, dapat mempercepat pelaksanaan pelayanan kesehatan yang efektif untuk pasien bukan hanya di Batam saja, tetapi juga  seluruh Indonesia,” ujarnya. (ase)