Bukan Kolesterol Tinggi, Leher Pegal Bisa Jadi Gejala Penyakit Kronis

Ilustrasi leher pegal.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kolesterol adalah kambing hitam dalam sistem metabolisme tubuh manusia. Meski terdengar negatif, padahal kolesterol sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam proses pembentukan aneka hormon. 

Makanan yang mengandung kolesterol tinggi, di antaranya hidangan laut seperti lobster dan kerang, makanan bersantan seperti rendang hingga es krim. 

Organ hati akan memproduksi lebih banyak kolesterol, jika seseorang banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Itulah yang menyebabkan naiknya kadar kolesterol dalam darah.

Banyak yang meyakini bahwa kolesterol tinggi dalam tubuh ditandai oleh kesemutan dan pegal pada bagian belakang leher, serta bahu. Namun, hal tersebut adalah mitos.

Dalam program Ayo Hidup Sehat di tvOne pada Jumat 7 Juni 2019, dokter ahli penyakit dalam, dr. Warigit Dri Atmoko, Sp.PD, M.Kes membantah hal tersebut.

“Kesemutan ada penyakit dasarnya, mungkin masalah saraf, atau diabetes, masalah di jantung dan sebagainya. Kolesterol tinggi ini menyertai penyakit tadi biasanya orangnya obesitas, atau pola makan tidak tepat, sehingga ada masalah di sirkulasi pembuluh darah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, leher pegal atau kepala sakit bisa jadi pertanda ada penyakit kronis yang telah lama diderita tubuh.

“Faktanya, biasa ada penyakit-penyakit yang mendasari telah berlangsung lama atau kronis, contoh diabetes, atau jantung yang menganggu sirkulasi atau peredaran darah,” ujarnya.

Memeriksa kandungan kolesterol hanya bisa diketahui melalui tes darah. Sementara, untuk menjaga kadar kolesterol bisa dengan mengonsumsi makanan berserat, minum air putih minimal 8 gelas per hari dan istirahat yang cukup.

“Biasanya habis makan berkolesterol tinggi, makan buah-buahan yang banyak, karena mengikat lemak dalam air. Jangan stres selalu berbahagia,” ungkap dr. Warigit Dri Atmoko, Sp.PD, M.Kes. (asp)