Stok Kesediaan Darah Nasional Capai 90 Persen

Ilustrasi donor darah.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Stok ketersediaan darah secara Nasional di Indonesia setiap tahunnya kian membaik. Hal itu disampaikan oleh Sekjen Kemenkes RI, Oscar Primadi. Ia mengatakan bahwa hingga hari ini kebutuhan di Indonesia sudah mencapai 90 persen. 

"Untuk yang 10 persennya ini memang kita upayakan. Dengan adanya gerakan ini kita buka kebijakan termasuk upaya untuk terus mengkampanyekan," ungkap Oscar saat peringatan Hari Donor Darah Sedunia, di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Senin, 24 Juni 2019. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa hal ini didorong agar semakin banyak pendonor yang mendonorkan darahnya secara sukarela. Sehingga, darah yang disalurkan juga lebih berkualitas.  

"Kalau bicara sukarela tentu kita jamin semua keluar dari keinginan kemauan dan dari hati, insya Allah punya kualitas darah yang bisa kita pertanggung jawabkan," kata Oscar. 

Selain itu Oscar juga mengatakan bahwa peringatan ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap pendonor darah karena telah menyelamatkan nyawa, dan memotivasi para pendonor darah agar terus menyumbangkan darahnya secara teratur. 

“Hal tersebut merupakan kunci untuk membangun pondasi yang kuat dalam pemenuhan kebutuhan darah Nasional yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan semua pasien yang membutuhkan transfusi darah,” kata Oscar. 

Darah merupakan materi biologis yang hidup dan belum dapat diproduksi di luar tubuh manusia. Artinya ketersediaan darah di sarana kesehatan sangat ditentukan oleh partisipasi masyarakat dalam mendonorkan darahnya.

Selain itu, ketersediaan darah juga ditentukan oleh ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat menjamin ketersediaan darah dalam jumlah yang cukup, aman dan berkualitas. Pelayanan darah merupakan tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang pelaksanaannya dilakukan melalui Unit Transfusi Darah (UTD), dan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). (ldp)