Bayi Satu Bulan Meninggal Setelah Diberi Alkohol Oleh Kakeknya

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • ISTOCK/BBC.com

VIVA – Bayi usia dini membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Namun, seorang kakek baru-baru ini justru memberikan cucunya seteguk alkohol pada perayaan ulang tahun sebulan si bayi.

Menurut sebuah artikel di Sin Chew Daily, insiden itu terjadi di Beijing, China. Banyak teman dan kerabat yang hadir di perayaan itu. Perayaan yang secara tradisional ditujukan untuk memberkati anak dan merayakan kedatangan anggota keluarga baru.

Kakek dari pihak ayah anak itu rupanya menggendongnya ketika dia mengusulkan bersulang untuk kerabatnya. Keadaan berubah agak aneh ketika salah satu kerabat bercanda bahwa kakek itu tidak bisa minum jika bayi tidak minum. Sang kakek menanggapi ejekan itu, ia mengambil secangkir alkohol dan menyesap bayi itu. 

Ketika ibu anak itu mengetahui apa yang terjadi, dia sangat marah. Dia mengambil  bayinya kembali ke pelukannya. Tapi kerusakan sudah terjadi. Bayi itu menjadi terengah-engah dalam waktu 30 menit.

Dia dilarikan ke rumah sakit, tetapi staf rumah sakit tidak dapat menyelamatkan si kecil. Dokter menemukan bahwa, penyebab kematian anak itu adalah keracunan alkohol. 

"Bayi tidak bisa minum alkohol, bagaimana kamu bisa memperlakukan kehidupan anak seperti lelucon?" mereka bertanya pada si kakek.

Dilaporkan bahwa sang ibu cukup terpukul dengan kejadian itu dan menampar ayah mertuanya beberapa kali. Rupanya si ibu telah diperlakukan buruk oleh mertuanya sebelumnya. Karena itu dia tak kunjung hamil bahkan setelah 3 tahun menikah. 

Menurut sebuah laporan oleh Dr Taylor McCormick (Departemen Kedokteran Darurat, Los Angeles County & Universitas Southern California Medical Center), tubuh bayi memetabolisme alkohol lebih cepat daripada orang dewasa.

Alkohol segera memengaruhi sistem saraf pusat. Tubuh anak-anak menyerap alkohol dengan cepat, dan ini dapat terjadi dalam waktu kurang dari 30 menit. Gejala keracunan alkohol pada bayi dapat termasuk kesulitan bernapas, aktivitas berkurang, dan kejang. Beberapa penelitian juga menemukan risiko gula darah rendah.

Efek jangka panjang pada bayi tidak jelas. Namun, kesulitan bernapas bisa membuat otak bayi kekurangan oksigen, mungkin menyebabkan kerusakan otak. Dalam kasus ibu menyusui, CDC merekomendasikan bahwa tidak minum alkohol adalah pilihan paling aman.

Umumnya, konsumsi alkohol moderat oleh ibu menyusui (hingga 1 minuman standar per hari) tidak diketahui berbahaya bagi bayi. Namun, ibu harus menunggu setidaknya 2 jam setelah minum sebelum menyusui bayinya. ASI akan mengandung alkohol selama alkohol masih dalam aliran darah ibu.

Kadar alkohol biasanya tertinggi dalam ASI 30-60 menit setelah alkohol dikonsumsi. Lamanya waktu alkohol dapat dideteksi dalam ASI akan meningkatkan lebih banyak alkohol yang dikonsumsi seorang ibu. Misalnya, alkohol dari 1 minuman dapat dideteksi dalam ASI selama sekitar 2-3 jam, alkohol dari 2 minuman dapat dideteksi sekitar 4-5 jam, dan alkohol dari 3 minuman dapat dideteksi sekitar 6-8 jam, dan begitu seterusnya.

Paparan alkohol di atas tingkat moderat melalui ASI dapat merusak perkembangan, pertumbuhan, dan pola tidur bayi. Konsumsi alkohol yang tinggi juga dapat mengganggu penilaian ibu dan kemampuan untuk merawat anaknya dengan aman. Seiring waktu, konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat menyebabkan penurunan produksi susu.