Seorang Vegan Klaim Telur Lebih Berbahaya dari Rokok, Benarkah?

Telur ayam.
Sumber :
  • Freepik/lifeforstock

VIVA – Sederet masalah kesehatan bisa terjadi pada tubuh seorang perokok. Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh. Nikotin pada rokok menyebabkan adiksi atau kecanduan. Semakin banyak rokok yang dibakar, semakin tinggi tingkat kecanduan dan risiko penyakit yang mengintai.

Beberapa penyakit yang bisa ditimbulkan akibat merokok, antara lain penyakit paru-paru, jantung, stroke, hingga kanker. Namun, baru-baru ini seorang blogger yang juga merupakan seorang vegan membuat geger publik Inggris. Hal ini, lantaran ia membuat pernyataan bahwa memakan telur lebih buruk daripada merokok.

Mengapa demikian? Wanita yang memiliki akun Twitter Plant Based Barb itu baru-baru ini menuliskan pernyataan bahwa satu butir telur sama dengan mengonsumsi lima puntung rokok. Itu, karena telur mengandung banyak kolesterol.

"Satu telur = lima rokok!? Kuning telur penuh dengan kolesterol. Telur berukuran sedang mengandung 186 miligram kolesterol, yang merupakan 62 persen dari asupan yang disarankan. Makan telur lebih buruk untuk kesehatan Anda daripada merokok,” tulisnya dikutip dari Mirror.co.uk, Selasa, 30 Juli 2019.

Menanggapi klaim Barb, sebagian besar pengguna Twitter skeptis. Namun, tidak sedikit dari mereka yang mempertanyakan pendapatnya. Terkait hal tersebut, seorang ahli diet senior di British Heart Foundation, Victoria Taylor, mengatakan bahwa memang di masa lampau orang harus membatasi asupan konsumsi telur, yakni tiga hingga empat kali dalam seminggu.

Hal ini, karena kuning telur memiliki kandungan kolesterol yang cukup tinggi. Namun, kata dia, kesalahpahaman terkait kolesterol dan telur sebagian besar berasal dari kesimpulan yang salah dari penelitian awal bahwa kolesterol makanan berkontribusi terhadap peningkatan kadar kolesterol darah.

"Penelitian saat ini menunjukkan bahwa bagi kebanyakan orang sehat, kolesterol dalam makanan, seperti telur, memiliki efek yang jauh lebih kecil daripada kadar kolesterol total dan kolesterol LDL dalam darah,” ucapnya.

“Terutama, jika dibandingkan dengan efek asam lemak jenuh yang jauh lebih besar dan lebih berbahaya. ditemukan dalam makanan, seperti mentega dan daging berlemak. Telur, pada kenyataannya, rendah akan lemak jenuh,” katanya menambahkan.

Dia melanjutkan, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa konsumsi telur dalam satu hari tidak meningkatkan risiko penyakit jantung pada individu yang sehat, dan dapat menjadi bagian dari diet sehat. (asp)