Tak Semua Pria Orgasme Keluarkan Sperma, Ini Sebabnya

Ilustrasi pria/laki-laki.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Ejakulasi atau keluarnya sperma saat berhubungan intim seringkali menjadi tanda seorang mencapai klimaks. Maka tidak heran, jika banyak pria mencoba berbagai cara untuk bisa mendapatkan klimaks hingga ejakulasi. 

Tapi, ternyata tidak semua orgasme menghasilkan ejakulasi. Fenomena ini kerap dikenal dengan dry orgasm atau orgasme kering. Tapi, apa sebenarnya dry orgasm itu?

Seperti dilansir dari Mayoclinic orgasme kering dapat terjadi akibat pembedahan untuk mengangkat kelenjar prostat dan kelenjar getah bening di sekitarnya (radikal prostatektomi) atau pembedahan untuk mengangkat kandung kemih (kistektomi). 

Setelah salah satu dari prosedur ini, seorang pria tidak akan lagi memproduksi semen. Orgasme kering dapat terjadi setelah beberapa operasi untuk kanker testis, seperti diseksi kelenjar getah bening retroperitoneal, yang dapat memengaruhi saraf yang mengontrol orgasme.

Dalam beberapa kasus orgasme kering, semen dihasilkan tetapi masuk ke kandung kemih alih-alih keluar melalui penis selama klimaks seksual. Ini dikenal sebagai ejakulasi retrograde dan paling sering merupakan konsekuensi dari prosedur medis, terutama beberapa operasi prostat. 

Ini juga dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu dan kondisi kesehatan. Dalam kasus orgasme kering lainnya, pria tidak menghasilkan semen yang cukup untuk ejakulasi karena kelainan genetik sistem reproduksi.

Dalam kebanyakan kasus, orgasme kering tidak berbahaya.  Tetapi Anda perlu bicara dengan dokter untuk memastikan bahwa kondisi itu tidak disebabkan oleh kondisi medis mendasar yang perlu diperhatikan.  

Jika Anda mengalami orgasme kering dan tengah ingin menjadi ayah, Anda mungkin perlu perawatan untuk membuat pasangan Anda hamil.