Anak Dian Sastro Autis, Apa Penyebabnya?

Dian Sastrowardoyo
Sumber :
  • VIVA/ Bimo Aria

VIVA – Dian Sastrowardoyo merupakan salah satu artis yang sangat jarang mengekspos kehidupan pribadinya. Namun Jumat kemarin, Dian Sastro bercerita mengenai kondisi keluarganya dalam acara SPEKIX (Special Kids Expo) 2019 di JCC Senayan. 

Dian Sastro mengungkapkan bahwa anak pertamanya, Syailendra Naryama Sastraguna Sutowo, didiagnosis autisme. Autisme sendiri merupakan kondisi neurobehavioral kompleks yang mencakup gangguan dalam interaksi sosial, perkembangan bahasa serta keterampilan komunikasi yang dikombinasikan dengan perilaku berulang yang kaku. 

Karena berbagai gejala, kondisi ini sekarang disebut gangguan spektrum autisme (ASD). Anak dengan ASD sulit berkomunikasi. Mereka tidak mudah memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain.

Hal ini membuat mereka kesulitan mengekspresikan diri dengan kata-kata atau melalui gerakan, ekspresi wajah, dan sentuhan. Mereka juga sangat sensitif atau kadang sedih karena mendengar suara, sentuhan, bau, atau pemandangan yang tampak normal bagi orang lain.

Hingga saat ini kepastian mengenai penyebab autisme belum juga terpecahkan. Namun, para ilmuwan menyebutkan autisme terjadi karena kombinasi berbagai faktor, salah satunya adalah faktor gen. 

Bukan hanya itu, menurut laman Webmd, usia lanjut ibu atau ayah juga meningkatkan kemungkinan anak autis. 

Ketika seorang wanita hamil terpapar obat-obatan atau bahan kimia tertentu, bisa menyebabkan risiko anaknya lebih cenderung autis. Faktor-faktor risiko ini termasuk penggunaan alkohol, kondisi metabolisme ibu seperti diabetes dan obesitas, dan penggunaan obat antikejang selama kehamilan. 

Dalam beberapa kasus, autisme juga dikaitkan dengan fenilketonuria yang tidak diobati (disebut PKU, gangguan metabolisme bawaan yang disebabkan oleh tidak adanya enzim) dan rubella (campak Jerman). Meskipun kadang-kadang disebut sebagai penyebab autisme, tidak ada bukti bahwa vaksinasi menyebabkan autisme.

Namun faktor pasti soal penyebab autis, penelitian lain menunjukkan bahwa autis ini terjadi lantaran adanya kelainan di bagian otak yang menafsirkan input sensorik dan bahasa proses. Para peneliti tidak memiliki bukti bahwa lingkungan psikologis anak seperti bagaimana pengasuh memperlakukan anak dapat menyebabkan autisme.