Dakron Basah Cegah ISPA akibat Karhutla, Seberapa Efektif Sih?

Masker Polusi Udara
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – Kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan masih menyelimuti sejumlah daerah di Indonesia, khusunya di wilayah Kalimantan dan Riau. Hal ini memicu masalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Bahkan Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyebut bahwa angka terjadinya ISPA di daerah terdampak cukup tinggi. 

"Untuk Kementerian kesehatan tentu kita tangani, tentu ini dampak dari kebakaran, jadi dampaknya kepada manusia terhadap asap umumnya ISPA, ISPAnya cukup tinggi, dalam hal ini tentu kami melakukan pengobatan," ungkap Menkes Nila saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jumat, 20 September 2019. 

Nila melanjutkan, bahwa untuk mengatasi dan mencegah dampak dari asap karhutla terhadap kesehatan pihaknya telah membuat sejumlah posko pengungsian untuk warga. Ia juga menyarankan untuk memasang dakron basah di jendela-jendela untuk menyaring asap akibat karhutla. 

"Jadi dakron dibasahi dan kita tutup jendela supaya partikel itu nempel di gorden, jadi tidak perlu keluar sampai cari rumah singgah, dsb karena transportasinya akan menganggu," kata Menkes. 

Tapi seberapa efektif dakron itu bisa menghalau asap tersebut?

"Pakai dakron yang dibasahi lebih bagus dan gorden itu efektif kemudian jendela ditutupi, dan kalau ada exhaust untuk keluarkan udaranya. Hasilnya ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) akan lebih rendah, tapi jangan semua ditutup dan tidak ada exhaust," kata dia.

Sebelumnya, Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Krisi Kesehatan, Kemenkes dr. Ahmad Yurianto mengatakan dua tahun lalu Kemenkes pernah kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung membangun save community pada masyarakat salah satunya menciptakan teknologi tepat guna sederhana berupa pemasangan kain dakron yang dibasahi.