Sering Mandi Pakai Air Panas Ternyata Enggak Bagus untuk Kulit

Ilustrasi wanita mandi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Mandi menjadi rutinitas harian. Saat melakukan ritual membersihkan tubuh, biasanya banyak yang memilih menggunakan air panas.

Alasannya, air dengan suhu yang lebih tinggi itu bisa memberikan rasa rileks, terutama usai menjalani padatnya aktivitas, ataupun saat kondisi tubuh sedang tidak fit. Namun, mandi dengan air hangat, sering dianggap membuat kulit mudah berkerut alias keriput.

Spesialis kulit dan kelamin RS Pondok Indah-Puri Indah, dr. Susie Rendra, Sp.KK mengatakan, suhu panas seperti cuaca maupun air yang terpapar ke tubuh memang bisa memberi dampak kulit yang kering. Kondisi kulit yang mudah kering tersebut ternyata bisa membuat tanda penuaan lebih cepat terjadi seperti kulit yang berkerut.

"Hobi mandi air panas akan kering kulitnya. Makin kering, maka tanda penuaan makin terlihat," ujarnya di Jakarta, Selasa 24 September 2019.

Baca juga: Kenapa makan nanas bikin lidah jadi gatal?

Menurutnya, air dengan suhu normal sebenarnya lebih ramah untuk kulit saat mandi. Dengan demikian, kulit akan tetap sehat serta tidak memiliki risiko mengikis pelembap alami di kulit.

"Air normal lebih ramah untuk kulit akan membuat kulit lebih sehat. Kalau kulit lebih berminyak sehingga kerut jarang. Kalaupun ingin, boleh air hangat tapi suam-suam kuku saja dan tidak terlalu sering," tuturnya.

Selain suhu air yang dipakai saat mandi, penggunaan sabun untuk membersihkan badan juga turut memengaruhi kondisi kesehatan kulit. Pemilihan sabun dengan kandungan pewangi terlalu banyak, bisa membuat kelembapan kulit menurun.

"Semua pewangi atau parfum, pH lebih basa. Kulit memiliki pH asam sehingga cenderung jadi basa membuat kulit mudah iritasi dan kering. Gunakan sabun tanpa pewangi dan kadar pelembap tinggi seperti mengandung susu boleh untuk pelembap tambahan," kata Sussie.