Sering Dianggap Bukti Cinta, Ini Tanda Kamu Ada di Hubungan Tak Sehat

Ilustrasi pasangan/cemburu.
Sumber :
  • Freepik/yanalya

VIVA – Banyak orang seringkali tidak sadar bahwa mereka tengah menjalani hubungan yang tidak sehat. Beberapa orang bahkan kerap menyangkal bahwa yang dilakukan oleh pasangan menyakitinya. Mereka justru kerap menganggap bahwa hal itu merupakan tanda cinta.

Menurut para ahli, kebanyakan orang yang menyangkal tidak menyadari kebiasaan beracun pasangan mereka karena mereka keliru seperti perilaku normal. Dikutip laman Times of India, berikut ini tanda-tanda bahwa kamu sebenarnya tengah berada di tengah hubungan yang tidak sehat.

Perilaku pasif-agresif

Banyak pasangan yang menunjukkan perilaku pasif-agresif tanpa menyadarinya. Misalnya, seseorang kesal dengan pasangannya setelah bertengkar. Alih-alih memberi tahu pasangan itu alasan di balik rasa tak bahagia, dia justru bertingkah seolah tidak terjadi apa-apa. Padahal pasangan meminta memperbaiki hubungan tersebut. Perilaku seperti itu mencerminkan kurangnya komunikasi antara dua orang dan tidak ada hubungan yang sehat tanpa komunikasi yang baik.

Menghitung skor 'siapa yang melakukan apa'

Kesetaraan dalam hubungan apa pun adalah sifat yang mengagumkan. Tetapi ketika pasangan dalam suatu hubungan mulai melacak hal-hal yang mereka lakukan, itu hanya dapat menyebabkan beberapa efek yang tidak diinginkan pada keduanya. Ketika dua orang berada dalam suatu hubungan, mereka harus bekerja bersama bukan karena mereka dipaksa untuk melakukannya. Selain itu, menyimpan kartu skor 'siapa yang melakukan apa' hanya dapat menimbulkan konflik di lain waktu.

Kecemburuan

Banyak orang mengira kecemburuan pasangan adalah bagian dari cintanya. Tetapi menjadi cemburu karena alasan-alasan kecil seperti, ketika pasangan itu berbicara dengan seseorang atau sering berkencan dengan rekan kerja tertentu, bisa menjadi pertanda kamu ada di hubunga tidak sehat. Banyak orang kerap menggunakan kecemburuan itu untuk mengendalikan perilaku pasangannya. Perilaku manipulatif seperti itu tidak membawa apa pun selain ketidakbahagiaan dalam hidup mereka.

Membeli solusi

Banyak orang memiliki kebiasaan membeli solusi untuk masalah hubungan mereka. Mereka kerap memberikan hadiah mahal untuk pasangan setelah bertengkar sebagai ganti permintaan maaf. Hal itu tentu tidak dapat memberikan solusi jangka panjang untuk perbedaan mereka.

Seolah-olah jadi korban

Berprilaku sebagai korban, baik di rumah atau di kantor, mungkin tampak seperti pilihan yang mudah untuk menghindari situasi sulit. Tetapi yang mungkin tidak disadari banyak orang adalah berperilaku seperti itu hanya akan mendorong keluarga dan teman-teman menjauh dari orang yang sering berpura-pura menjadi korban. Dan ini tidak baik untuk hubungannya.