1 Orang Bunuh Diri Tiap 40 Detik karena Depresi

Ilustrasi depresi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – World Healh Organization (WHO) mencatat satu orang meninggal per 40 detik dalam satu hari dengan cara bunuh diri, melalui gejala depresi yang dikelabui perasaan putus asa.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit Jiwa dr. Elly Marliyani, SPKJ., MKM dalam dialog Jawa Barat Punya Informasi (Japri) #45 dengan tema Advokasi Kesehatan Jiwa dan World Mental Health Day 2019 di Gedung Sate Kota Bandung.

“Angka bunuh diri untuk WHO itu satu orang dalam 40 detik, luar biasa,” ujar Elly, Kamis, 10 Oktober 2019.

Menurutnya, pencegahan kejadian bunuh diri merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan  inisiatif untuk mengenali kondisi secara dini

“Jadi tahapan mencegah bunuh diri, harus mengenali tanda-tanda depresi, ada perasaan sedih, letih, lesu, tidak bersemangat,” katanya.

Lanjut Elly, potensi bunuh diri juga dapat terlihat pada pola aktivitas sehari-hari, yaitu enggan bersosialisasi di keluarga.

“Malas keluar rumah atau malas melakukan aktivitas dan biasanya diperberat dengan rasa putus asa, terus putus harapan dan ingin mengakhiri hidup,” katanya.

Elly mengimbau masyarakat untuk bergerak cepat melaporkan ke rumah sakit jiwa terdekat jika mendapatkan kondisi tersebut.

“Selain tanda-tanda itu, mereka harus mengerti apa yang harus mereka lakukan, supaya bunuh diri bisa tercegah. Jadi apa yang harus mereka lakukan, call friend, aktivitas sesuatu, setelah itu mereka harus mencari pertolongan. Jadi dia harus tahu makanya nanti ada crisis center di RSJ,” ujarnya.

Jika Kamu butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau Kamu melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri bisa menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119. (rna)